Liputan6.com, Misano - Nama pembalap Yamaha Tech 3, Johann Zarco sempat disebut-sebut sebagai calon pengganti Valentino Rossi pada MotoGP San Marino dan MotoGP Aragon 2017. Faktanya, Yamaha justru sama sekali tak menunjuk pembalap untuk balapan di Misano.
Namun, masih ada terbuka kemungkinan untuk pembalap pengganti Rossi pada MotoGP Aragon, 24 September 2017. Yamaha pun sudah angkat bicara mengenai hal itu. Tapi, manajer Movistar Yamaha, Lin Jarvis sama sekali tak menyebut nama Zarco atau bahkan rekan setimnya, Jonas Folger.
Baca Juga
Advertisement
Keempat nama itu adalah Kohta Nozane, Katsuyuki Nakasuga, Alex Lowes, dan Michael van der Mark. Manajer Tech 3, Herve Poncharal pun mengakui bahwa tak pernah ada pembicaraan antara tim Movistar dan Tech 3 mengenai kesediaan Zarco atau Folger.
"Tidak, tidak. Tidak pernah. Saya menghormati Yamaha dan mereka menghormati saya, mereka tahu posisi saya. Mereka tahu jika mereka menghubungi pembalap saya untuk memecahkan masalah, akan ada masalah di tim saya," kata Poncharal, dilansir Speedweek.
"Manajer Yamaha berperilaku sangat cerdas. Mereka selalu menekankan bahwa mereka tak akan menggantikan Rossi pada balapan pertama (San Marino) karena itu akan menunjukkan kurangnya rasa hormat. Di Aragon, mereka akan mencari seseorang saat Rossi tak bisa balapan," ia menambahkan.
Situasi tim Movistar sendiri sedang tak bagus pasca balapan MotoGP San Marino. Absennya Rossi dan Maverick Vinales yang hanya finis di posisi keempat membuat posisi mereka di klasemen tim dan konstruktor digusur Honda.
Tetap Bantu Yamaha
Tak heran jika ada kabar yang menyebut Movistar akan memilih pembalap hebat yang bisa berjuang untuk setidaknya posisi lima besar. Namun, hal itu tampaknya tak akan terjadi seiring pernyataan Poncharal.
"Kami juga bisa membantu Yamaha tanpa Zarco untuk klasemen konstruktor. Tidak masalah apakah motor itu dicat biru (Movistar) atau hitam hijau (Tech 3)," ungkap Poncharal.
"Kami juga menyumbang 20 poin untuk Yamaha pada MotoGP di Sachsenring dengan podium kedua Folger. Di klasemen, motor dengan posisi terbaik dari tim pabrikan selalu mendapat nilai. Berbeda dengan klasemen tim, poinnya akan masuk untuk tim," papar Poncharal.
Advertisement