RS Mitra Keluarga Kalideres Janji Kembalikan Uang Bayi Debora

Janji untuk mengembalikan uang perawatan bayi Debora itu disampaikan saat konferensi pers di Gedung Dinas Kesehatan

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 11 Sep 2017, 17:30 WIB
Kedua orangtua saat berada di makam bayi Debora. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Rumah Sakit Mitra Keluarga Kalideres, Fransiska Dewi, berjanji akan mengembalikan uang milik keluarga bayi Debora selama mendiang menjalani perawatan.

"Sebab, itu hak mereka sebagai peserta BPJS Kesehatan," kata Fransiska saat menggelar konferensi pers di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (11/9/2017)

Menurut Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr R Kusmedi Priharto SpOT MKes, pihak rumah sakit baru mengetahui bahwa bayi Debora adalah pasien BPJS Kesehatan beberapa jam setelah dimasukkan ke ruang IGD, sekitar pukul 06.00 pagi.

Ini adalah kesalahan RS Mitra Keluarga Kalideres dari awal. Seharusnya ditanyakan dari awal, pembayaran dilakukan oleh siapa.

Kalau memang terdaftar sebagai anggota BPJS Kesehatan, biaya penanganan gawat darurat sampai bayi Debora stabil bisa ditagihkan ke BPJS Kesehatan.

"Ini tidak terinformasikan dari awal. Padahal, penanganan sampai pasien stabil di PICU bisa ditagihkan ke BPJS Kesehatan. Selama ini Mitra Keluarga pernah menjalankan itu," kata Kusmedi.

Sewaktu hal ini ditanyakan ke Henny Silalahi, ibu dari bayi Debora, dia menjawab, "Waktu anak saya suruh di ruang PICU, kami sudah bilang ke bagian admin bahwa kami adalah pengguna BPJS Kesehatan. Bagian administrasi langsung bilang bahwa rumah sakit tersebut tidak menerima BPJS Kesehatan."

Itu terjadi kira-kira pukul 04.30 WIB, bukan pukul 06.00 pagi seperti yang disebutkan Fransiska Dewi. Begitu pun dengan dokter yang menangani kondisi bayi Debora, sudah mengetahui bahwa bayi perempuan tersebut adalah pasien BPJS Kesehatan.

"Mereka tahu itu di awal-awal," kata Henny.

Karena bagian administrasi mengatakan tidak menerima peserta BPJS Kesehatan, Rudianto Simanjorang, suami Henny Silalahi, langsung bergegas mengambil uang di ATM dengan harapan uang sebesar Rp 5 juta yang mereka punya bisa menjadi jaminan agar buah hati tercinta dapat dimasukkan ke PICU dan mendapatkan pertolongan yang seharusnya.

Bukti-bukti itu pun masih tersimpan rapi, jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Apalagi pihak Dinas Kesehatan akan menemui Henny dan suami guna menggali data sedalam-dalamnya.

Lantas, terkait niatan Rumah Sakit Mitra Keluarga Kalideres akan mengembalian uang perawatan yang sudah mereka keluarkan, Henny mengaku belum mendapat kabar apa pun.

"Enggak usah uang deh, bisa enggak mereka mengembalikan nyawa anak saya," kata Henny saat dihubungi Health Liputan6.com sore hari.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya