Ibu Ini Melahirkan Bayi Setelah Koma Selama 25 Minggu

Menurut Mayo Clinic, penderita glioblastoma sangat sulit untuk diobati dan belum ditemukan cara pengobatannya.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 12 Sep 2017, 18:20 WIB
Kondisi Carrie DeKlyen sebelum koma selama 25 minggu (Facebook/Cure 4 Carrie)

Liputan6.com, Michigan - Kasih ibu kepada anaknya tak terhingga sepanjang massa. Begitulah perumpamaan yang tepat untuk menggambarkan perjuangan seorang ibu asal Michigan, Amerika Serikat.

Dikutip dari laman Asia One, Selasa (12/9/2017), Carrie DeKlyen berhasil melahirkan anak keenamnya setelah mengalami koma selama 25 minggu.

Meski bayi lahir secara selamat, wanita berusia 37 tahun itu tak bisa melihat buah hatinya karena dinyatakan telah meninggal dunia oleh tim medis, tiga hari setelah menjalani proses persalinan.

DeKlyen pertama kali didiagnosis oleh dokter menderita glioblastoma, yang mempengaruhi otak atau sumsum tulang belakang sejak April 2017.

Glioblastoma adalah tumor otak primer ganas yang paling agresif dan gejala umumnya meliputi sakit kepala, mual, muntah dan kejang.

Menurut Mayo Clinic, kondisi semacam ini sangat sulit untuk diobati dan belum ditemukan cara pengobatannya.

Dari keterangan yang disampaikan oleh dokter yang menangani DeKlyen, bayi yang ada di kandungan pasien harus diselamatkan. Jika tak segera, maka akan meninggal di dalam kandungan.

Untuk meningkatkan peluang bayi agar tetap dapat hidup, tim dokter pun juga berupaya untuk menyelamatkan DeKlyen dengan menjalani empat operasi utama dengan maksud mengangkat tumor otaknya.

Saat kelahiran sudah ada di depan mata, tim dokter melakukan upaya persalinan dan berhasil menyelamatkan bayi yang dikandung oleh DeKlyen.

Anak itu kemudian diberi nama Lynn Deklyen. Namun sayang, sang ibu meninggal dunia tiga hari setelah melahirkan karena kondisi kritis yang ia alami.

Melihat kejadian ini, sang suami tentu merasa sedih dan terpuruk. Namun, ia bertekad menjalankan hidup demi sang anak.

Setelah kematian sang istri, suami dari DeKlyen mengatakan bahwa ia akan membesarkan ke-6 anaknya.

 


Ibu di Gaza Meninggal Setelah Lahirkan 69 Anak

Sementara itu di Gaza, seoran perempuan dikabrkan melahirkan 69 anak sebelum ajal menjemputnya.

"Istriku melahirkan 69 anak," kata sang suami yang tak disebutkan identitasnya seperti dikutip oleh kantor berita Gaza Al-An yang dilansir dari Al Arabiya.

Mengutip Khaleej Times dari laporan Albayan, wanita 40 tahun itu melahirkan 16 anak kembar dua, 7 kembar tiga dan 4 kembar empat, sejak dia menikah.

Suami wanita yang tak disebutkan identitasnya itu mengumumkan kematian sang istri ke kantor berita Gaza Al-An.

Kabarnya seorang ibu di Rusia juga pernah memiliki 69 anak, seperti wanita Palestina yang tinggal di Gaza itu.

Wanita itu adalah istri dari Feodor Vassilyev (1707–1782), warga dari Shuya, Rusia. Ia melahirkan 16 pasang kembar, 7 kembar tiga, dan 4 kembar empat.

Sejumlah sumber menduga bahwa kisah tersebut tak dapat diterima akal sehat. Kasus ini pun akhirnya dilaporkan ke Moskow oleh Biara Nikolsk pada 1782. Kala itu Biara bertugas mencatat setiap kelahiran.

Dan pada saat itu yang tercatat hanya 2 anak yang lahir antara 1725 dan 1765. Namun mereka meninggal semasa bayi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya