Kemenhub Tetapkan Bandara Silangit Berstatus Internasional

Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menetapkan status Bandara Silangit sebagai bandara internasional.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 12 Sep 2017, 12:58 WIB
Bandara Silangit, Tapanuli Utara, Sumatera Utara. (Foto: Achmad Dwi/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menetapkan status Bandara Silangit sebagai bandara internasional. Ini sesuai rencana PT Angkasa Pura II (Persero) dan pemerintah dalam mendukung wisata Danau Toba.

"Silangit sudah. Karena memang Danau Toba adalah salah satu dari tiga prioritas nasional. Selain Mandalika, Jogja, dua itu sudah internasional. Jogja harus kita kasih insentif agar tumbuh cepat," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Budi Karya Sumadi mengungkapkan pemerintah tengah fokus mengembangkan tiga daerah wisata, yaitu Borobudur yang didukung Bandara Internasional Adi Sucipto, Mandalika yang didukung Bandara Internasional Lombok Praya, dan Danau Toba yang didukung Bandara Silangit.

"Nah dari tiga itu Danau Toba yang bandaranya belum berstatus internasional. Makanya kita intensifkan supaya pertumbuhan wisatawannya lebih cepat," kata Budi Karya di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta, Selasa (12/9/2017).

Budi Karya berpesan kepada Angkasa Pura II untuk mengelola dan mengembangkan rute ke luar negeri secara intensif. Saat ini memang belum ada rute penerbangan ke luar negeri dari dan ke Bandara Silangit.

Namun demikian, Budi Karya mengaku, saat ini tengah melakukan berbagai rencana dengan beberapa maskapai untuk membuka rute penerbangan internasional itu. Dia mengaku, keputusan mengenai rute dan maskapai yang akan membuka rute internasional ini akan diumumkan dalam dua minggu ke depan.

"Dua minggu kita akan buat keputusan, antara Singapura dan Malaysia dulu rutenya. Mungkin untuk penerbangan awal kita bisa lakukan dengan penerbangan carter," tegas Budi Karya.

Untuk mendukung upaya ini, pihaknya bersama dengan Angkasa Pura II menjanjikan beberapa insentif kepada maskapai yang ingin membuka rute penerbangan internasional melalui Bandara Silangit. "Buka satu penerbangan internasional itu sudah insentif juga, kedua kita minta bandara berikan insentif jasa tinggal landas," tambahnya.

Perlu diketahui, Bandara Silangit hingga Juni 2017 berhasil melayani 124 ribu orang. Angka ini tumbuh 300 persen jika dibandingkan periode sama tahun lalu. Bandara ini menjadi penopang wisata Danau Toba karena waktu tempuhnya hanya 45 menit. (Yas)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


Jokowi Resmikan Silangit Jadi Bandara Internasional

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menjajal penerbangan internasional dari Singapura menuju Bandara Silangit, Sumatera Utara, beberapa waktu lalu. Sepanjang sejarah dibangunnya Bandara Silangit, baru kali ini ada pesawat dari luar negeri yang mendarat di tanah Batak.

Dalam penerbangan internasional dari Singapura ke Bandara Silangit tersebut, Luhut menggunakan jet pribadi. Sebelumnya, Luhut mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan kenegaraan di Singapura.

"Oktober ini, Presiden Jokowi akan meresmikan Bandara Silangit sebagai bandara internasional. Jadi, harus benar-benar siap," kata Luhut dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu, 9 September 2017.

Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan itu mengatakan, pembangunan Bandara Silangit merupakan upaya pemerintah dalam mendorong sektor pariwisata Danau Toba.

Dengan dibukanya penerbangan internasional, diharapkan potensi kunjungan wisatawan asing dapat melonjak. Meskipun demikian, dampak negatifnya perlu diantisipasi dengan mewaspadai penyelundupan, seperti narkoba, dan lainnya. "Jangan pula dia nanti bawa barang tak jelas ke mari, kita harus lihat, tapi tetap ramah tamah," ujarnya.

Luhut lebih jauh menuturkan, dia telah melakukan pertemuan dengan beberapa negara, yakni Tiongkok, Jepang, dan Singapura beberapa hari lalu. Ketiga negara tersebut, sambungnya, ingin berinvestasi di Danau Toba, terutama di bidang infrastruktur.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya