Liputan6.com, Jakarta - Polisi tak kehabisan akal mengusut kasus kematian pasutri bos garmen bernama Husni Zarkasih (58) dan Zakariyah Masrur (53), meski rumah mereka tak dilengkapi kamera pengawas. Polisi mencari fakta-fakta dengan memeriksa CCTV milik warga di sekitar rumah korban.
Setyawan (51), Ketua RT setempat mengatakan, ada tiga soft copy dari dua kamera CCTV milik warga yang mengarah di sepanjang Jalan Pengairan, RT 11/06, Bendungan Hilir (Benhil), Tanah Abang, Jakarta Pusat yang dibawa polisi. CCTV pertama terletak di Jalan Pengairan Nomor 1 dan yang kedua di Nomor 26.
Advertisement
"Ada tiga rekaman yang diambil (polisi) di dua titik. Jaraknya yang rumah nomor 1 di ujung jalan mengarah ke Jalan Pejompongan Raya, yang kedua berjarak tiga rumah dari kediaman korban," ujar Setyawan di lokasi, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selesa (12/9/2017).
Namun, tak banyak informasi yang bisa didapatkan di dalam rekaman tersebut. Meski begitu, Satyawan menyebutkan bahwa mobil milik Toyota Altis bernomor polisi B 2161 SBE milik korban terpantau meninggalkan rumah pada Minggu 10 September sekitar pukul 20.00 WIB.
"Kalau keluar jam 10 enggak mungkin, karena gerbang (portal jalan) pasti ditutup di kedua ujung Jalan Pengairan," kata dia.
Diduga, kedua korban bersama pelaku pencurian dan pembunuhan berada dalam satu mobil tersebut. Namun sayang, rekaman CCTV tak mampu memperlihatkan jumlah orang di dalam mobil tersebut.
"CCTV itu di dalam rumah, tapi menghadap ke luar jalan. Jadi enggak jelas juga karena terhalang tembok. Kalau (rumah) Pak Husni enggak ada CCTV," ucap Setyawan.
Ditemukan di Purbalingga
Sebelumnya, warga bersama aparat kepolisian menemukan jasad laki-laki dan perempuan di Sungai Klawing, Panumbangan, Bobotsari, Purbalingga, Jawa Tengah, Senin 11 September pagi. Terdapat kartu identitas pada tubuh jasad yang terikat dan terbungkus selimut itu.
Kedua jasad diketahui sebagai warga Jalan Pengairan, Benhil, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Setelah dicek, beberapa barang berharga milik korban raib. Polisi juga menemukan bercak darah.
Dugaan sementara, kedua pengusaha garmen itu tewas di tangan perampok. Jasadnya kemudian di buang di sebuah sungai di kawasan Purbalingga, Jawa Tengah.
Advertisement