Liputan6.com, Jakarta Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman mengatakan, partainya bersama Gerindra masih tetap mengusung pasangan Deddy Mizwar atau Demiz dengan Saikhu untuk Pilkada Jawa Barat 2018. Menurut dia, ini merupakan kesepakatan dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan pernyataan Ketua DPD Gerindra Jawa Barat, Mulyadi yang mengungkapkan hingga kini belum ada perkembangan menggembirakan, baik terkait kandidat maupun kerja sama dengan PKS sebagai partai yang berencana koalisi dengan Gerindra.
Advertisement
"Yang bisa menentukan dan mencabut dukungan di Gerindra itu Pak Prabowo. Dan hari Sabtu malam 9 September Pak Prabowo bertemu dengan Ustaz Salim Ketua Majelis Syuro PKS, justru mengokohkan dukungan kepada Demiz-Saikhu," ucap Sohibul kepada Liputan6.com, Selasa (12/9/2017).
Dia menuturkan, tidak masalah dengan apa yang disampaikan Mulyadi. Menurutnya itu bagian dari dinamika politik.
"Jadi buat saya, enggak masalah ada lontaran Kang Mulyadi. Anggap saja dinamika. Kan ketidakpuasan dimana-mana selalu ada. Insya Allah semuanya baik-baik saja sampai akhir," jelas Sohibul.
Dia juga menuturkan, sudah mengonfirmasi dengan Mulyadi soal pernyataannya. Dan sudah mengkontak langsung Prabowo melalui sambungan telepon.
"Saya tadi kontak Kang Mulyadi, katanya benar ucapan dia. Lalu saya telepon langsung Pak Prabowo, saya konfirmasi pernyataan Kang Mulyadi, Beliau (Prabowo) bilang tidak benar. Dan akan segera memanggil Kang Mulyadi," pungkas Sohibul.
Keputusan Gerindra Jabar
Sebelumnya, Partai Gerindra menegaskan bakal mempertimbangkan kembali mengusung Deddy Mizwar atau Demiz untuk maju dalam Pilgub Jabar 2018. DPD Gerindra Jawa Barat mengungkapkan hingga kini belum ada progres menggembirakan, baik terkait kandidat maupun kerja sama dengan PKS sebagai partai yang berencana koalisi dengan Gerindra.
"Buat DPD Gerindra Jabar, pemberitaan 17 Agustus lalu untuk mengusung pasangan Demiz-Saikhu sejauh ini menjadi sulit direalisasikan," kata Ketua DPD Gerindra Jawa Barat, Mulyadi, kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa (12/9/2017)
Pencabutan dukungan itu disebabkan pertimbangan kesiapan kandidat dan dari PKS itu sendiri. Belum lagi pernyataan Saikhu yang mengatakan akan lebih memilih tetap mengabdi di kota Bekasi.
Selain itu, Saikhu juga menilai dirinya belum populer di Jawa Barat. Kini, Saikhu masih menjabat Wakil Wali Kota Bekasi dan merupakan kader PKS
"Belum lagi untuk pembicaraan koalisi, sejauh ini tidak Ada pembahasan yang mengarah kerja sama yang bersifat sinergi antara Gerindra dan PKS," jelas dia.
Saksikan video menarik di bawah ini:
Advertisement