Ini Hasil Autopsi Terduga Pencuri Vape yang Dianiaya Pemilik Toko

Abi Qowi Suparto tewas usai dianiaya lantaran diduga mencuri vape di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 12 Sep 2017, 20:37 WIB
Petugas Polda Metro Jaya menunjukkan barang bukti serta tersangka kasus persekusi maut terhadap Abi Qowi Suparto di Polda Metro Jaya, Jakarta (10/9). Abi dinyatakan tewas pada 3 September 2017. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya bersama tim dokter forensik RS Polri telah melakukan autopsi terhadap jenazah Abi Qowi Suparto (20), korban yang tewas dianiaya lantaran diduga mencuri vape di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Autopsi dilakukan langsung di TPU Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta Pusat, tempat jenazah Abi dimakamkan.

Spesialis Forensik RS Polri dr Asri Pralebda mengatakan, autopsi dilakukan untuk mencari tanda-tanda kekerasan yang menyebabkan korban tewas. Namun Asri enggan membeberkan secara rinci mengenai hasil autopsi tersebut.

"Sepenuhnya nanti akan saya sampaikan ke penyidik. Karena penyidik yang meminta, jadi saya kembalikan lagi ke penyidik," ujar Asri di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Selasa (12/9/2017).

Asri menuturkan, autopsi kali ini dilakukan dengan metode bedah jenazah. Kegiatan kali ini juga telah dianggap cukup, sehingga makam Abi tak perlu lagi dibongkar untuk keperluan penyidikan.

"Sudah cukup. Saya tidak menyebutkan hasil sementara. Jadi kalau sudah autopsi itu sudah pasti hasilnya sudah fix," kata dia.

Jenazah Abi pun langsung dimakamkan kembali usai autopsi rampung dilakukan.

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan mengatakan, pihaknya telah melakukan diskusi dengan tim dokter forensik. Namun hasil autopsi belum bisa diketahui secara gamblang karena menunggu laporan resmi tim dokter.

"Tapi dari beberapa titik potensi, ada trauma, ada benda tumpul, dan sebagainya," kata Hendy.

Laporan dokter forensik biasanya akan keluar sehari setelah autopsi dilakukan. Meski begitu, polisi tidak akan menjelaskan hasilnya secara rinci ke publik. Sebab, hasil yang diberikan dokter forensik hanya untuk keperluan penyidikan.

"Itu teknis penyidikan ya, tidak bisa kita sampaikan secara umum ke publik," tandas dia.


Pembongkaran Makam

Pembongkaran makam korban penganiayaan ini dilakukan mulai pukul 15.15 WIB. Selain pihak kepolisian, turut hadir tim kedokteran forensik untuk melakukan pemeriksaan terhadap jasad Abi. Dari perwakilan keluarga Abi, hanya saudara laki-lakinya saja, yakni Yudit Rizky dan pengacara yang ikut hadir.

Makam Abi terletak tak jauh dari makam Ustaz Jefri Al Buchori. Pembongkaran makam ini menjadi magnet tersendiri bagi warga setempat. Terlihat puluhan warga berbondong-bondong menyaksikan pembongkaran makam karena penasaran.

Bau busuk menyengat ketika jasad dikeluarkan, tak membuat warga menjauh. Mereka tetap berkerumun mengelilingi makam Abi. Namun warga tak bisa menyaksikan lebih dekat karena makam tersebut dipasangi garis polisi.

Sebelumnya, Abi dibawa oleh sejumlah orang ke outlet vape di kawasan Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dia kemudian diinterogasi dan dianiaya karena diduga telah mencuri vape di sebuah outlet vape di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

Semula pihak keluarga tidak mengetahui penyebab Abi ditemukan dalam kondisi kritis. Namun sekitar dua hari pascakematian, pihak keluarga menerima video dugaan penganiayaan terhadap Abi yang tersebar di grup aplikasi WhatsApp.

Keluarga pun melaporkan kejadian tersebut ke Polda Metro Jaya pada 7 September 2017. Kurang dari sehari, polisi langsung menangkap empat terduga pelaku penganiayaan di outlet vape di Tebet dan Pejompongan.

Beberapa hari kemudian, polisi berhasil menangkap satu tersangka lagi. Kini total tersangka yang ditahan di Mapolda Metro Jaya berjumlah lima orang. Sementara dua pelaku lainnya masih dalam pengejaran.

Para pelaku dijerat Pasal 170 KUHP tentang Penganiayaan dan atau Pasal 340 tentang Pembunuhan Berencana.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya