Liputan6.com, Kairo - Bekerja sama dengan Universitas Al Azhar, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo, Mesir, membuka asrama baru yang diperuntukkan bagi mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut ilmu di sana.
Duta Besar Indonesia untuk Mesir, Helmy Fauzy, menegaskan bahwa hal itu dilakukan untuk selalu memenuhi kebutuhan keilmuan penghuni asrama.
Dengan adanya asrama baru, diharapkan para mahasiswa tidak mencari guru di luar yang direkomendasikan oleh Al-Azhar. Menurut Helmy, jika salah memilih guru dikhawatirkan mahasiswa bisa terjebak kepada aliran yang justru menyimpang dari ajaran Islam yang benar.
Baca Juga
Advertisement
Selain menghindarkan mahasiswa Indonesia dari pengaruh pemikiran radikal dan pemahaman Islam yang menyimpang, Dubes Helmy juga mengatakan bahwa keberadaan asrama akan menjaga keamanan fisik dan hak milik mahasiswa. Pasalnya, saat ini kondisi keamanan di Mesir saat ini masih belum kondusif.
Seperti keterangan media KBRI Kairo yang diterima Liputan6.com, hal tersebut disampaikan Dubes Helmy saat menyambut kedatangan kloter pertama calon mahasiswa Indonesia di Universitas Al-Azhar tahun akademik 2017/2018. Kegiatan itu dilakukan dalam sebuah acara makan pagi di asrama mahasiswa Indonesia, Universitas Al-Azhar, pada 12 September 2017.
Dalam pengarahannya, Dubes Helmy juga berpesan agar mahasiswa bisa memanfaatkan seoptimal mungkin kesempatan yang mereka dapat untuk menimba ilmu agama dari perguruan tinggi yang menjadi kiblat pendidikan ilmu agama Islam tertua di dunia.
"Saudara sekalian adalah sedikit dari pemuda Indonesia yang mendapat kesempatan untuk belajar di Universitas Islam ternama di dunia, Al-Azhar, maka jangan sia-siakan waktu dan kesempatan berharga ini, gunakanlah sebaik-baiknya untuk menuntut ilmu, menimba pengalaman, dan belajar hidup dengan berbagai warga negara asing," ujar Dubes Helmy.
"Al-Azhar sudah banyak memberikan kemudahan kepada kita mahasiswa Indonesia dan Grand Sheikh Al-Azhar Prof. Dr. Ahmad Tayeb memberikan perhatian yang sangat serius kepada mahasiswa Indonesia, karena beliau berharap Anda sekalian nantinya akan menjadi duta-duta Al-Azhar yang menyebarkan ajaran Islam yang moderat dan toleran di tanah air kita," imbuh dia.
Helmy juga meminta agar mahasiswa Indonesia mematuhi semua aturan dan perundangan yang berlaku di Mesir dan menjaga nama baik bangsa.
Pesan dari Grand Sheikh Al Azhar
Sementara itu penasehat Grand Sheikh Al Azhar, Duta Besar Abdel Rahman Musa dalam sambutannya menyampaikan bahwa Grand Sheikh Al-Azhar sangat menaruh perhatian kepada mahasiswa asing, khususnya mahasiswa Indonesia. Ia mengatakan mahasiswa Indonesia dikenal sangat disiplin, sopan, rajin dan senang terhadap ilmu pengetahuan.
"Jika ada kebutuhan apa saja dalam rangka peningkatan keilmuan, pendidikan dan pengembangan wawasan, jangan ragu-ragu, sampaikan kepada kami Insya Allah Al-Azhar akan segera memenuhinya," ujar Abdel Rahman Musa.
Dubes Abdel Rahman Musa juga menambahkan bahwa Al-Azhar tidak ingin mahasiswanya belajar dan mencari tambahan ilmu di tempat yang orientasinya berbeda dengan Al-Azhar.
"Dilarang keras pergi ke tempat lain untuk mencari tambahan ilmu dari sebuah lembaga atau instansi yang secara prinsip berbeda dengan Al-Azhar. Al Azhar bersama KBRI Cairo akan selalu berusaha membantu kalian untuk mengikuti proses belajar mengajar dan pendidikan di Al-Azhar ini agar berhasil dengan baik," ujar dia.
Asrama mahasiswa Indonesia di kampus Universitas Al-Azhar mulai digagas oleh Duta Besar A.M. Fachir dalam sebuah lokakarya dukungan terhadap Peningkatan Prestasi Mahasiswa Indonesia pada April tahun 2008.
Pembangunan kompleks asrama yang terdiri atas 4 gedung asrama dan 1 dapur umum rampung pada akhir tahun 2015. Pada awal 2016 telah diadakan upacara penyerahan hibah berupa gedung asrama dari Pemerintah RI yang diwakili oleh Duta Besar RI Kairo kepada Al-Azhar yang diwakili oleh Deputy Grand Sheikh Al-Azhar.
Pada awal tahun akademik 2017/2018 ini, asrama yang berkapasitas 1200 orang tersebut mulai dihuni oleh 900 mahasiswa Indonesia dan 300 mahasiswa Mesir. Mahasiswa Indonesia calon penghuni asrama tiba di Mesir secara bergelombang sejak tanggal 12 September hingga 30 September 2017.
Advertisement