Bedanya Mogok karena Aki Soak dan Starter Rusak, Apa Saja?

Aki soak kerap menjadi masalah para pemilik kendaraan baik roda empat maupun roda dua.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 13 Sep 2017, 18:10 WIB
Ada beragam masalah yang menjadi biang keladi tekornya daya aki di luar kondisi akinya sendiri.

Liputan6.com, Jakarta Aki soak kerap menjadi masalah para pemilik kendaraan baik roda empat maupun roda dua. Pasalnya, aki soak pada mobil bisa sangat menyusahkan, sebab, mobil akan sulit distarter.

Selain itu, bila sistem kelistrikan mati, perlu tenaga besar untuk mendorong mobil. Sedangkan sepeda motor kemungkinan akan lebih mudah untuk memindahkannya.

Menurut Service Manager Plaza Toyota, Parman Suanda, mobil mogok dengan bunyi tret-tret panjang bukan berarti masalah aki soak, melainkan kerusakan pada sistem starter.

“Memang bunyinya akan sama, bahkan hampir mirip. Tapi kalau rusak karena starter khususnya, mobil transmisi manual itu akan sulit didorong. Sebaliknya, kalau aki soak itu masih bisa didorong,” ungkap Parman saat ditemui Liputan6.com di showroom Plaza Toyota Pramuka, Jakarta Timur, Selasa (12/9/2017).

Namun jika mobil dengan transmisi matik mengalami aki soak, hal itu justru, mirip seperti starter rusak. Sulit didorong.

Karena itu, lanjut Parman, langkah yang wajib dilakukan jika aki soak hanya perlu ganti aki atau menggunakan sistem jumper. Tentu saja hal tersebut telah dilakukan pengecekan terlebih dahulu pada bagian aki atau baterai.

Sementara jika starter bermasalah, maka langkah yang harus ditempuh adalah menunggu pihak mekanik atau asuransi untuk menderek mobil.

“Itu kan mesti dibongkar (perangkat starter) baru ketahuan. Kalau memang starter itu rusaknya dari pelat karena bersinggungan jadi sudah aus dan tidak rata,” tuturnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Salah Pasang Kepala Aki, Ini Akibatnya

Aki mobil memang ada usianya. Namun jika terlalu sering digunakan maka tidak menutup kemungkinan batas pemakaiannya akan lebih cepat atau soak.

Nah, jika mobil Anda mogok karena aki dan tak tahu cara mencopot serta memasang ada baiknya tidak dilakukan sendiri. Sebaliknya, hubungi mekanik terdekat atau seseorang yang mengerti soal mobil.

Sebab tak sedikit pemilik mobil yang salah memasang kabel kutub aki antara plus (positif) dan minus (negatif) sehingga mengeluarkan asap. Hal ini dikarenakan kabel positif yang disambung ke terminal aki minus sedangkan kabel negatif dipasang di terminal plus. Akhirnya aki mengeluarkan asap.

Perlu diketahui, kabel aki positif dan negatif terlihat dari warna, yaitu kabel plus berkelir merah dan kabel minus dibalut hitam.

Menurut Service Manager Plaza Toyota, Parman Suanda, jika memang salah memasang aki dan menimbulkan asap, langkah pertama yang paling benar ada langsung mencabutnya segera mungkin.

“Kalau posisi kabel baterai tertukar, itu pasti short circuit, atau terjadi hubungan arus pendek (korsleting) yang mengakibatkan pengaman baterai putus atau bagian fuse-nya (sekring),” ungkap Parman saat ditemui Liputan6.com di showroom Plaza Toyota Pramuka, Jakarta Timur, Selasa (12/9/2017).

Fuse atau sekring merupakan salah satu komponen yang dapat memberikan pengaman dalam rangkaian elektronika maupun perangkat listrik. Fuse yang memiliki kawat tipis dan pendek akan meleleh dan putus jika dialiri arus listrik berlebihan.

Lebih lanjut Parman menyatakan, selain bagian fuse, maka langkah berikutnya harus dilakukan pengecekan pada sistem kelistrikan.

Jika korsleting dan itu sangat parah, kata dia, bisa saja masalah justru menjalar ke bagian sistem ECU (Electronic Control Unit). Perlu dicatat, ECU kini banyak dipakai pada kendaraan model baru yang ditopang teknologi injeksi.

“Kalau kena ECU, lumayan mahal. Karena kalau Avanza saja itu harga ECU sekitar Rp 4 jutaan. Dan itu memerlukan waktu sedikit panjang untuk perbaikanya, karena harus mengecek sambungan kabel semuanya. Sedangkan kalau ganti fuse mungkin sekitar Rp 20-30 ribu saja,” ungkap Parman.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya