Liputan6.com, Medan - Pihak Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) memastikan kabar yang beredar di media sosial maupun pesan berantai pada aplikasi WhatsApp soal akan dilakukannya uji coba tilang Closed-Circuit Television (CCTV) di beberapa kawasan Kota Medan maupun daerah lainnya adalah hoax atau tidak benar.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Rina Sari Ginting mengatakan, Sumut belum siap menerapkan sistem tilang CCTV seperti yang banyak beredar di masyarakat. Rina mengaku kabar bohong yang beredar tersebut justru membuat masyarakat resah.
"Tidak benar, Sumut sendiri belum siap, itu hoax. Kalau tidak salah yang sudah menerapkan itu Jatim," kata Rina, Selasa (12/9/2017).
Rina menjelaskan keresahan tersebut terlihat dari banyaknya pesan singkat maupun komentar-komentar di media sosial resmi Polda Sumut. Banyak masyarakat mempertanyakan kepastian kabar uji coba tilang CCTV.
Baca Juga
Advertisement
"Masyarakat sekarang saya lihat sudah cerdas. Mereka tidak langsung percaya, dan langsung bertanya ke kita. Setelah kita beri tahu, mereka paham," kata dia.
Untuk masyarakat lain, Rina berpesan, agar jangan sungkan bertanya kepada pihak kepolisian, dan jangan pernah langsung percaya dengan beredarnya kabar yang bermunculan di media sosial.
"Lebih baik mempertanyakan, dan konfirmasi langsung kepada pihak yang berwenang, karena informasi yang beredar, baiknya dicek dulu benar atau tidak," kata dia.
Sebelumnya, beredar kabar berantai melalui WhatsApp yang mengimbau bagi pengendara yang melintas di beberapa kawasan Kota Medan untuk berhenti di belakang garis saat lampu lalu lintas merah. Pasalnya, jika melanggar akan diketahui sensor CCTV.
Pesan tersebut juga menyatakan bahwa ribuan CCTV telah dipasang di Kota Medan. Bagi pelanggar lalu lintas, akan direkam wajah serta kendaraannya, yang kemudian akan diberikan surat tilang.
"Memang info itu hoax, tapi kalau nantinya Sumut sudah siap menerapkannya, maka akan semakin membuat pengendara semakin tertib berlalu lintas," Rina menerangkan.
Seorang warga Medan, Fananda Putra mengaku mendapatkan pesan tersebut dari temannya. Sebagai warga Medan, Putra menilai hal itu akan membuat para pengendara semakin berhati-hati jika melakukan kesalahan saat berkendara.
"Bagus juga, kita sebagai pengendara jadi lebih berhati-hati kan," ungkap dia.
Warga lainnya, Renny Dwi menilai pesan yang beredar tersebut cukup meresahkan dirinya sebagai pengendara. Namun, dirinya mendukung pihak terkait untuk segera menerapkan sistem penilangan melalui CCTV.
"Hal ini baik, selain untuk menertibkan para pengendara saat berlalu lintas, juga bisa menekan angka kriminalitas jalanan. Jadi para pelaku kejahatan jalanan bisa segera terungkap jika wajahnya terekam CCTV, kan bagus juga," ucap Renny, warga Jalan KH. Wahid Hasyim tersebut.
Simak video pilihan berikut ini: