Liputan6.com, Riau - Tagar #pesonapulaupenyengat memang sempat bergema dan menjadi trending topic Twitter pada Selasa, (12/09/2017). Hal ini bisa jadi bukti kalau keindahan pariwisata Indonesia enggak cuma ada di Bali, Lombok, Raja Ampat, Yogyakarta, atau Bandung.
Baca Juga
Advertisement
Pulau Penyengat adalah salah satu pulau kecil yang berada di Kepulauan Riau. Lokasinya berada kurang lebih dua km dari Kota Tanjungpinang. Untuk bisa ke sana, kamu hanya perlu menyeberang dengan menggunakan perahu motor yang dikenal dengan nama pompong selama kurang lebih 15 menit.
Buat kamu yang suka dengan jenis wisata sejarah, yuk jadikan Pulau Penyengat ini sebagai lokasi traveling selanjutnya! Meski kecil, pulau ini jadi favorit para traveler untuk liburan karena punya banyak pilihan destinasi seru dan nilai historis yang menarik buat dikulik lho. Berikut ulasannya:
Masjid Sultan Riau
Cantik dan megahnya salah satu masjid tertua di Indonesia ini sudah bisa kamu lihat dari gerbang masuk Pulau Penyengat. Warna kuning dan hijau menyala pada tempat ibadah yang dibangun pada 1803 oleh Sultan Mahmuad ini memang eye catching banget sih.
Perlu kamu tahu, Masjid Sultan Riau yang berdiri kokoh ini dibuat dengan material sederhana berupa campuran telur, kapur, pasir, dan tanah liat lho.
Selain berwisata religi dan mengagumi kemegahan serta keunikan arsitekturnya, Masjid Sultan Riau juga sering dikunjungi para traveler yang senang mencari informasi sejarah. Salah satu koleksi yang bernilai historis tinggi yang ada di sana adalah Alquran yang usianya sudah mencapai ratusan tahun.
Istimewanya, mushaf ini ditulis tangan oleh salah seorang pemuda setempat yang dikirim Kerajaan Lingga ke Mesir untuk memperdalam ilmu agama pada abad ke-18.
Balai Adat
Selain sejarah, tradisi adat Melayu yang kental juga jadi salah satu daya tarik pariwisata di Pulau Penyengat ini. Oleh karena itu, wajib hukumnya buat kamu untuk mampir ke Balai Adat saat berada di sana.
Balai Adat ini memiliki bentuk bangunan seperti rumah panggung khas Melayu yang terbuat dari kayu. Saat masuk ke bagian dalam Balai Adat, kamu akan disuguhkan dengan kemegahan pelaminan model Melayu yang didominasi oleh ornamen berwarna merah, hijau, dan kuning emas. Spot satu ini bisa dijadikan untuk lokasi berfoto-foto.
Satu hal yang enggak boleh dilupakan ketika berada di Balai Adat ini adalah mampir ke sumur yang airnya masih mengalir deras, meski sudah berusia ratusan tahun. Air yang ada di sana sangat jernih dan bisa langsung diminum lho. Warga setempat percaya kalau air yang ada di sumur ini berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit.
Advertisement
Gedung Mesiu
Tempat ini punya nilai sejarah yang tinggi di masa kejayaan Kerajaan Riau. Gedung ini berfungsi untuk menyimpan bubuk mesiu saat terjadi peperangan sehingga memudahkan para prajurit yang sedang menghadapi musuh.
Sebenarnya ada empat bangunan yang dijadikan tempat penyimpanan bubuk mesiu. Sayangnya, hanya satu gedung yang masih terjaga dengan baik dan bisa berdiri kokoh hingga saat ini. Sayangnya, kamu enggak bisa masuk ke area dalam gedung. Cukup nikmati catatan sejarah yang ada di sana dari luar saja, ya.
Bukit Kursi
Tempat ini memang enggak sepopuler destinasi lain yang ada di Pulau Penyengat. Pasalnya, akses untuk menuju bukit ini memang belum baik dan traveler terpaksa berjalan kaki untuk bisa sampai ke sana. Meski butuh perjuangan untuk bisa menjejakan kaki di Bukit Kursi, hasil yang kamu dapatkan enggak sia-sia kok.
Bukit Kursi dijadikan sebagai benteng pertahanan Kerajaan Riau dari serangan Belanda pada 1782. Jejak sejarah berupa sisa meriam tua yang berdiri kokoh di sana juga bisa kamu jumpai. Awalnya, jumlah meriam yang ada di benteng ini jumlahnya ada sekitar 90 buah. Sayangnya, saat ini jumlahnya hanya tinggal empat.
Selengkapnya bisa kamu baca di sini.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement