Keberanian Siswi SD Tanjung Duren Bisa Cegah Penculikan Lain

Viralnya video cerita percobaan penculikan siswa SD Tanjung Duren, menurut KPAI, bisa membuat para penculik berpikir ulang.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 13 Sep 2017, 19:30 WIB
Ilustrasi berita penculikan anak. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta PI, siswa SD Negeri Tanjung Duren Selatan 01 Pagi, Petamburan, Jakarta Barat menceritakan upaya penculikan yang dialaminya saat jajan di depan sekolah. Bocah perempuan ini nyaris diculik. Cerita ini pun menjadi video viral.

Keberanian PI yang menceritakan peristiwa tersebut mendapat perhatian dari Komite Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

"Anak ini (PI) bukan anak sembarangan. Dia (kemungkinan) berhasil memicu kesadaran mensetop aksi penculikan yang akan dilakukan penculik kepada anak lainnya. Ya, caranya dengan menceritakan kasus penculikan yang dialaminya," kata Margaret Aliyatul Maimunah dari Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Pornografi dan Cyber Crime saat ditemui di Kantor KPAI, Jakarta pada Rabu (13/9/2017).

Penuturan PI, yang awalnya ia dibekap penculik lantas menggigit tangan penculik dan berhasil kabur. Ini secara langsung, PI ikut 'melaporkan' soal upaya penculikan--bukan sekadar dimaknai 'menceritakan' saja.

 

 


Pikir ulang

Menurut Maimunah, adanya video viral membuat penculik berpikir ulang untuk mempertimbangkan aksinya. Artinya, penculik bisa ketar ketir atau gelisah.

"Penculik bakal berpikir ulang untuk kemungkinan akan menargetkan kembali aksi penculikan kepada si anak SD (PI) yang berhasil kabur. Kalaupun penculik tetap melakukan aksinya. Kemungkinan targetnya tidak di depan sekolah (PI) itu lagi," lanjutnya.

Dari informasi yang dihimpun, pihak sekolah telah melaporkan kejadian yang dialami PI pada polisi. Hal ini karena ada beberapa anak lain yang diikat tangannya di dalam mobil penculik, menurut PI. Pihak sekolah juga menghubungi orangtua siswa agar lebih waspada dengan kejadian ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya