Liputan6.com, Jakarta Film animasi Disney ditujukan untuk semua umur dan ditonton bersama keluarga. Wajar saja apabila beberapa dari film animasi itu dibuat dengan gaya ceria serta ditambah dengan musik yang menarik.
Baca Juga
Advertisement
Sukses dengan film animasi, Disney pun merilis live action, mulai dari Cinderella hingga Beauty and the Beast. Kini, live action Aladdin juga tengah digarap, dan telah menarik perhatian penikmat Disney.
Film animasi klasik tahun 1992 ini diangkat ke layar lebar dengan versi live action. Disney pun telah mengumumkan pemeran film Aladdin. Salah satunya, Naomi Watts yang sebelumnya muncul sebagai Ranger Pink dalam film Power Rangers.
Selain Naomi Watts, beberapa artis pendatang baru dianggap cocok memerankan karakter utamanya. Untuk pemeran Aladdin, Mena Massoud yang dianggap pas.
Padahal, film Disney itu menyimpan banyak fakta mengerikan yang tak layak menjadi tontonan anak-anak. Apa sajakah itu?
Kalimat Vulgar
Beberapa film Princess Disney dianggap mengajarkan orang untuk berani tampil bugil. Salah satunya, dalam adegan di film Aladdin. Saat itu, Aladdin mengalami masalah dengan Rajah, macan milik Putri Jasmine.
Saat itu, Aladdin mengatakan, "anak baik, buka semua pakaianmu." Tak lama, kau bisa mendengar Putri Jasmine menyibak tirainya, membuat Aladdin seolah tengah mengatakan hal itu kepada Jasmine.
Padahal, Aladdin tengah berbicara dengan harimau milik Puteri Jasmine. Namun, anak-anak tampaknya tak paham dengan kalimat tersebut.
Celakanya, beberapa orang dewasa yang menyaksikan film animasi Aladdin bergidik menyaksikan adegan itu, diwartakan The Huffington Post. Kalimat tersebut dianggap tak pantas ada di film yang ditujukan untuk anak-anak.
Advertisement
Penculikan Anak
Tangled yang rilis 2010 silam juga menjadi perbincangan karena dianggap memiliki pesan tersembunyi di salah satu poster filmnya. Tangled bercerita tentang kisah putri berambut panjang yang tinggal di menara tinggi, Rapunzel.
Dalam cerita Rapunzel, sebenarnya tersimpan sebuah kisah miris tentang penculikan anak. Di cerita itu, Rapunzel sejak bayi telah dipisahkan dari orangtuanya oleh sang penyihir.
Rapuzel tumbuh sebagai gadis remaja tanpa mengetahui identitas dirinya. Bahkan, Rapunzel dijauhkan dari masyarakat, hanya digunakan untuk membuat sang penyihir awet muda dengan menyisir rambut sang puteri.
Penonton melihat film Rapunzel sangat menyenangkan, menceritakan tentang si baik dan si jahat. Sementara, film ini sempat dikritik kritikus karena memberikan pesan yang tak mendidik, melakukan apa pun demi keinginannya tercapai.
Cinta Buta
Princess Disney menggambarkan cinta buta yang tak bagus untuk anak-anak. Salah satunya, film Little Mermaid. Sang putri duyung bernama Ariel itu rela melakukan apa pun untuk menyatakan cintanya dengan sang pangeran.
Ariel sempat menjual suaranya demi menukarnya dengan kaki. Semua itu dilakukan Ariel agar bisa bertemu dengan sang pangeran.
Bahkan, Ariel dalam Little Mermaid ternyata juga menunjukkan momen vulgar saat dirinya berubah menjadi manusia. Saat itu, Ariel digambarkan tidak mengenakan sehelai pakaian pun.
Padahal, Ariel dikelilingi teman-teman pria, seperti Sebastian "sang kepiting" dan Flounder "si ikan lucu". Mereka melihat proses transformasi Ariel menjadi manusia, seperti diwartakan The Huffington Post.
Advertisement
Ciuman
Film pendek Lady and the Tramp tampaknya memberikan nuansa lucu dan menggemaskan bagi penggemar Disney. Cerita mengenai dua ekor anjing yang berkencan seperti manusia membuat penonton merasa geli.
Sepasang anjing berbeda kasta yang jatuh cinta--satu anjing merupakan hewan peliharaan, sementara satunya adalah binatang jalanan--menikmati makan malam.
Dengan ditemani pemusik manusia yang membuat suasana makin romantis. Akibat terlalu menikmati suasana, Tramp dan Lady yang tengah menikmati spageti tak sadar makanan yang mereka nikmati berujung di mulut masing-masing. Akhirnya, ciuman tak sengaja pun terjadi.
Adegan di film pendek ini mengajarkan ciuman sejak dini kepada anak-anak. Beberapa orangtua pun protes, harus mendampingi buah hati saat menonton film Disney.
Eksploitasi
Princess Disney yang menyedihkan adalah Pocahontas. Di cerita Disney, Pocahontas berhasil hidup bahagia setelah bertemu dengan pria asing, John Smith.
Padahal, dalam cerita aslinya, Pocahontas yang merupakan wanita Indian yang terpaksa mengalami ekspolitasi. Dalam beberapa buku literatur, Pocahontas disebut-sebut meninggal pada usia 21 tahun di negara asing.
Kisah animasi di film Pocahontas merupakan satu-satunya karakter Princess Disney yang dibuat berdasarkan kisah nyata. Dirilis 1995 silam, Pocahontas terinspirasi dari kisah hidup puteri kepala suku Powhatan yang hidup 1596 hingga 1617 silam.
Pocahontas dianggap sebagai wanita suku pedalaman yang pertama kali berinteraksi dengan orang asing, Inggris, yang mulai masuk ke Amerika. Film animasi Pocahontas dibuat 400 tahun memperingati ulang tahun Pocahontas yang asli.
Advertisement