Fokus, Bangladesh - Kekejaman terhadap etnis muslim minoritas Rohingya masih terjadi di Myanmar. Rekaman video yang dibuat dan diselundupkan para pengungsi Rohingya sampai Bangladesh, mengungkap bukti bahwa apa yang disebut "pembersihan etnis Rohingya" masih dilakukan militer Myanmar.
Seperti ditayangkan Fokus Pagi Indosiar, Kamis (14/9/2017), beredar rekaman video dari pengungsi Rohingnya yang berhasil dibawa keluar dari Myanmar. Kantor berita AP telah memverifikasi dan menjamin keaslian video tersebut.
Advertisement
Video dibuat di sejumlah lokasi antara 3 - 11 September lalu. Video tersebut diunggah lewat ponsel ke sebuah kelompok pemantau HAM di Myanmar. Dalam video yang beredar, terlihat pembakaran di sejumlah desa, di Maungdaw dan Rathedaung.
Rekaman video tersebut dipublikasikan bertepatan dengan penolakan pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi untuk menghadiri sidang umum PBB di New York. Suu Kyi mangkir dari pertemuan PBB mulai Selasa, 12 September hingga Senin 25 September. Suu Kyi berlasan masih harus menyelesaikan masalah dalam negeri.
PBB mencatat sekitar 370.000 pengungsi Rohingya telah memasuki perbatasan Bangladesh-Myanmar sejak konflik terjadi akhir Agustus lalu.
Kekerasan dipicu serangan kelompok bersenjata Rohingya yang menyerang 30 pos polisi di Maungdaw dan Rathedaung. Menghadapi serangan tersebut, pasukan keamanan Myanmar menggelar operasi pembersihan terhadap para pelaku penyerangan. Sejumlah kelompok kemanusiaan menuding kekejaman itu dilakukan militer Myanmar, karena mereka ingin membersihkan etnis muslim minoritas dari Myanmar.