Liputan6.com, London - Arsenal akan memulai petualangan di Liga Europa saat menjamu Koeln, Kamis (14/9/2017). Ini jadi laga pertama Arsenal di kompetisi tersebut selama bertahun-tahun.
Baca Juga
Advertisement
Tak pernah terbayangkan oleh fans Arsenal sebelumnya bahwa tim kesayangan mereka bakal bermain di Liga Europa.
The Gunners selalu memandang Liga Europa sebagai kompetisi kelas dua, dan sekarang mereka terjebak di dalamnya.
Arsenal mungkin masih dipandang sebagai salah satu klub besar, tapi mereka tidak punya peluang untuk menjuarai kompetisi Liga Europa.
Manchester United sukses melakukannya musim lalu, tapi The Gunners takkan mampu menyamai hal tersebut.
Kenapa demikian? Berikut 3 alasan Arsenal takkan juara Liga Europa seperti dilansir sportskeeda:
Pemain Tidak Termotivasi
Dua bintang Arsenal, Alexis Sanchez dan Shkodran Mustafi, ngotot meninggalkan The Gunners pada bursa transfer lalu. Namun, hal tersebut tak terjadi dan sekarang komitmen keduanya diragukan.
Selain itu, kemarahan fans yang meminta Manajer Arsene Wenger mundur juga membuat ruang ganti kurang harmonis. Wenger terpaksa harus mencoba berbagai cara, termasuk formasi baru untuk mendongkrak semangat timnya.
Sulit rasanya untuk termotivasi di bawah manajer yang tidak peduli dengan keinginan fans.
Advertisement
Fokus Liga Inggris
Arsenal bakal fokus 100 persen di Liga Inggris. Wenger tentu tak mau malu lagi seperti musim lalu, di mana The Gunners finis di luar empat besar dan gagal lolos ke Liga Champions.
Sekarang Wenger harus membuktikan kemampuannya lagi. Demi melakukan itu, ia hanya akan memainkan skuat utamanya di akhir pekan, dan memberi kesempatan pada pemain-pemain cadangan di Liga Europa.
Masalah Kedalaman Skuat
Skuat cadangan Arsenal bisa dibilang kurang oke. Sulit rasanya membayangkan pemain-pemain seperti Chuba Akpom, Jeff Reine-Adélaïde, dan Alexis Iwobi bisa mengantar The Gunners juara Liga Europa.
Adapun pemain-pemain utama macam Alexis Sanchez bakal lebih sering dimainkan Wenger di Liga Inggris. Plus, Wenger juga punya rekor yang sangat buruk di kompetisi Eropa.
Advertisement