Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meresmikan Bandara Silangit, Sumatera Utara sebagai bandara internasional pada minggu keempat Oktober 2017. Bandara Silangit untuk pertama kalinya akan melayani penerbangan rute internasional Singapura-Danau Toba/Bandara Silangit (pulang pergi/PP) pada 17 Oktober ini.
Demikian disampaikan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero), Muhammad Awaluddin usai Rapat Koordinasi Bandara Silangit dengan Menko Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan di kantor Kemenko Bidang Kemaritiman, Jakarta, Kamis (14/9/2017).
Awaluddin mengatakan, ada tiga hal yang dibahas dalam rapat bersama Luhut. Pertama, mengenai kesiapan infrastruktur landasan menjelang peresmian. Tugas ini merupakan tanggungjawab AP II untuk memperpanjang landasan pacu (runway) Bandara Silangit menjadi 2.650 meter.
Baca Juga
Advertisement
"Perpanjangan runway sudah dua kali, dari tadinya 2.250 meter diperpanjang 150 meter. Lalu nanti diperpanjang lagi, sehingga dengan panjang 2.650 meter, pesawat kategori jet kelas menengah sudah bisa landing di Silangit," dia menuturkan.
Kedua menyangkut terminal Bandara Silangit. Saat ini, Awaluddin mengungkapkan, masih dalam proses penyelesaian pengembangan, seperti menambahkan sarana penunjang seperti CCTV, public announcement, flight information display system. Targetnya, pengembangan tuntas paling lambat awal Oktober 2017.
Terakhir, Menko Luhut meminta secara khusus agar AP II melakukan pengaspalan (overlay) ketiga. Menurut Awaluddin, perusahaan telah mengaspal landasan Bandara Silangit sebanyak dua kali.
"Pak Luhut minta secara khusus kami melakukan penguatan landasan. Jadi overlay ketiga akan dilakukan di pertengahan Oktober, sehingga nanti sampai akhir tahun ini, dan awal tahun depan, kesiapan landasan pacu sudah lebih baik dari sekarang," jelas Awaluddin.
Berdasarkan arahan Luhut, diakui Awaluddin, peresmian Bandara Silangit menjadi Bandara Internasional dilakukan pada minggu keempat Oktober ini. "Minggu keempat Oktober (peresmian jadi Bandara Internasional)," tuturnya.
Target tersebut didukung maskapai penerbangan, terutama Garuda Indonesia, Badan Otorita Danau Toba, pemerintah daerah Sumatera Utara dan Tapanuli Utara, serta Toba Samosir untuk menyiapkan paket-paket wisata. Komitmen lainnya dari Ditjen Bea Cukai, Badan Karantina, dan stakeholder terkait.
Lebih jauh Awaluddin mengatakan, Bandara Silangit akan melayani penerbangan pertama rute internasional pada 17 Oktober ini. Rutenya Singapura-Bandara Silangit-Singapura.
"Desain dari Badan Otorita Danau Toba di sekitar 17 Oktober. Kesiapannya tanggal segitu, untuk rute Singapura-Danau Toba-Singapura," tuturnya.
Bisa Disinggahi Pesawat Berbadan Besar
Muhammad Awaluddin menambahkan dengan perpanjangan dan pengaspalan landasan pacu, Bandara Silangit akan dapat disinggahi pesawat-pesawat berbadan besar (wide body).
"Sekarang sih sudah bisa tapi belum maksimal karena kapasitas dari penumpangnya harus diatur. Jadi Garuda masih gunakan CRJ Bombardier. Tapi setelah overlay runway tahap 3 dilakukan, bisa meyakinkan pesawat berbadan besar bisa mendarat," terangnya.
Awaluddin memastikan tidak ada masalah pembebasan lahan dalam proyek pengembangan Bandara Silangit menjadi Bandara Internasional. Masalah lahan, lanjutnya merupakan tanggungjawab dari Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara, termasuk komunikasi dengan warga.
"Investasi yang sudah kami alokasikan dan sudah berjalan kurang lebih sekitar Rp 200 miliar. Kalau totalnya nanti, karena kami juga ingin menambah panjang landasan 350 meter lagi, sehingga total menjadi 3.000 meter dengan lebar runway 45 meter," pungkasnya.
Advertisement