2017, 2018...Ini 6 Ramalan 'Hari Kiamat' di Masa Depan

Sejak zaman dahulu orang-orang mencoba untuk meramalkan datangnya kiamat. Belum ada yang terbukti benar.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 14 Sep 2017, 20:40 WIB
Ilustrasi dunia kiamat. (Sumber Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Tanggal 21 Desember 2012 pernah diramalkan sebagai saatnya kiamat. Ternyata dunia belum berakhir saat itu. Tapi, ramalan akhir zaman yang meleset tidak menghentikan orang untuk membuat prediksi. 

Sebelunya, pada 1973, salah seorang cenayang Abad ke-20 bernama Jeane Dixon menerbitkan buku yang dipercaya berisi ramalan kiamat berjudul "The Call to Glory."

Dalam buku dikisahkan tentang seorang peramal Katolik yang mengaku akhir dunia akan mulai pada 2020 menuju kedatangan Kristus kembali pada 2037 setelah berperang melawan Setan.

Untunglah, seperti kebanyakan peramal kiamat lain, terawangan Dixon meleset. Bedanya, Dixon bersikeras bahwa informasi yang diterimanya sudah benar tapi ia hanya salah dalam menafsirkannya.

Ada lagi F. Kenton Beshore, presiden di World Bible Society yang yakin bahwa kiamat Armageddon akan mulai paling lambat pada 2021 berdasarkan perumpaan Yesus tentang pohon ara.

Dalam bukunya berjudul "When", Beshore berpendapat bahwa Yesus akan datang kembali pada 2028, yaitu satu generasi setelah pendirian Israel.

Dikutip dari listverse.com pada Kamis (14/9/2017), pengetahuan tentang sisa waktu keberadaan manusia merupakan hal penting untuk perencanaan kehidupan sosial.

Berikut adalah 6 tanggal yang diprediksi akan terjadi kiamat berdasarkan ramalan:

 


1. Kesengsaraan Besar, 2017

Ilustrasi kiamat (manataka.org)

Menurut Alkitab, Kesengsaraan Besar menjadi masa terburuk dalam sejarah manusia sekaligus menjadi pendahulu akhir dunia.

Para penggagas teori kiamat versi Kristen berpendapat bahwa semua pertanda yang ada menunjuk kepada tahun 2017 sebagai mulainya masa 7 tahun penderitaan.

Hitungan tanggalnya cukup rumit, tapi teori dasarnya berkutat pada tanggal-tanggal penting terkait Yerusalem.

Pada 1217, seorang rabbi bernama Judah Ben Samuel melakukan prediksi pertama tentang Yerusalem dan akhir dunia. Pertama-tama, ia menduga Turki akan mengendalikan kawasan selama 8 kali tahun Yobel.

Yobel adalah periode 50 tahun yang bermuara kepada pengampunan, pelunasan utang, kebebasan dan anugerah Tuhan.

Menurut sang rabbi, tahun 1217 merupakan mulainya siklus Yobel. Demikian juga dengan 1517 yang menjadi tahun penyerbuan kaum Turki ke Yerusalem.

Pada 1917, delapan Yobel kemudian, kaum Turki terusir dari Yerusalem pada hari Hanukkah. Ben Samuel meramalkan bahwa kota itu akan menjadi kota tak layak huni dalam Yobel ke-9 ketika kawasan itu berada di bawah mandat Inggris.

Saat itu muncul usulan agar Yerusalem menjadi terori Internasional. Kota itu terpecah menjadi milik dan Israel pada 1948 hingga akhirnya kembali di bawah kendali Israel pada 1967 yang merupakan ujung Yobel ke-9.

Tahun 2017 juga menandai 50 tahun kembalinya kendali penuh Yerusalem oleh Israel sekaligus menjadi tahun terakhir dalam Yobel ke-10.

Menurut sang rabbi, inilah saatnya ketika kaum Yahudi memerintah di seluruh Israel dan hari akhir pun tiba.

Tahun 2017 juga menandai dua masa Yobel sejak deklarasi Balfour yang berisi niatan menciptakan kampung halaman bagi kaum Yahudi, sekaligus 70 tahun (satu generasi Alkitabiah) setelah adopsi Rencana Partisi Palestina oleh PBB.

 


2. Prediksi ke Sembilan, 2018

Ilustrasi anak-anak perempuan suku Hopi, pribumi Amerika. (Sumber Wikimedia Commons)

Suku Hopi adalah pribumi Amerika di negara bagian Arizona. Pada 2010, ada 19.327 orang tinggal dalam kawasan reservasi seluas 6.557 kilometer persegi. Mereka adalah suku terbesar di Amerika Serikat.

Seperti suku-suku pribumi lainnya, suku Hopi juga mengalami kekerasan dan tekanan oleh para penakluk (conquistador) dari Spanyol walaupun mereka menikmati kemenangan besar pada 1542 dan 1680.

Salah satu kontak dengan pemerintah AS adalah antara menteri David Young dengan tetua Hopi bernama White Feather pada 1958. Sang tetua menceritakan beberapa ramalan Hopi kepada Young.

Dua ramalan pertama adalah tentang para pria berkulit putih dan roda berputar berisi suara-suara yang oleh Hopi diartikan sebagai kedatangan bangsa Eropa dan pendudukannya atas benua Amerika.

Berikutnya adalah tentang hewan aneh seperti buffalo yang memenuhi lahan, yaitu peringatan melawan peternakan modern berskala besar.

Tiga prediksi berikutnya adalah tentang ular-ular besi, sarang besar laba-laba, dan sungai batu, yang mengacu kepada rel kereta, kabel-kabel telekomunikasi, dan jalan-jalan raya.

Semua prediksi itu sudah tergenapi ketika diungkapkan kepada Young pada 1958. Tapi tiga ramalan terakhir belum terpenuhi.

Prediksi White Feather tentang masa depan adalah tentang lautan yang menjadi hitam sehingga membinasakan semua yang ada di dalamnya.

Banyak yang mengkaitkan itu dengan kebocoran minyak Teluk Meksiko pada 2010 yang menjadi kebocoran terbesar ke-5, walaupun hanya setengah ukuran kebocoran Kern County pada 1910.

Prediksi berikutnya adalah tentang pemuda yang ingin belajar adat istiadat Pribumi Amerika. Hal ini disebut berkaitan dengan gerakan hippie.

Lalu ada ramalan ke sembilan tentang tempat tinggal di langit, di atas Bumi, yang akan jatuh dengan hantaman raksasa. Bentuknya pun seperti bintang biru. Segera sesudahnya, kumpulan warga suku akan musnah.

Anggapan langsung tentang ramalan itu adalah adanya komet yang menabrak Bumi.Tapi ada juga yang memberi arti lain kepada bintang biru.

Tiangong-1 adalah laboratorium angkasa milik China yang telah kehilangan komunikasi dengan Bumi sejak 2016. Wahana itu sekarang sedang mengorbit Bumi sampai kehabisan momentum dan tertarik jauh ke Bumi.

Wahana itu diperkirakan akan kembali memasuki atmosfer Bumi pada 2018.

 


3. Kedatangan Kembali versi Islam, 2129

Ilustrasi Al quran. (CNN)

Menurut sejumlah hadits, kiamat bukan terjadi pada waktu tunggal, tapi berlangsung selama jangka waktu tertentu. Kiamat akan dimulai ketika dunia menjadi tempat peperangan dan tekanan terhadap kaum Muslim.

Peperangan dan tekanan itu dianggap telah terjadi sekarang ini.

Menanggapi hal itu sosok Mahdi yang ditunggu akan menyatukan semua kaum Muslim guna mempersiapkan datangnya seorang nabi yang diduga Nabi Isa.

Alasannya, ada hadits mengatakan bahwa Anak Maryam akan menghancurkan salib dan membunuh babi.

Menghancurkan salib diartikan sebagai penghancuran kekristenan karena kaum Kristen dianggap telah menyeleweng dari arah yang dimaksudkan Yesus.

Membunuh babi dianggap sebagai penegakkan kembali hukum-hukum Yahudi yang telah ditinggalkan oleh kekristenan, semisal hal menyantap babi.

Said Nursi adalah seorang cendekiawan Islam yang mempelajari hadits tersebut dan ia mengaku telah mengetahui garis waktu kejadian-kejadian tersebut.

Menurut tafsirannya, dunia akan berakhir dengan sejumlah gempa bumi, kebakaran, dan mahluk bermata satu yang memerangi Al Masih sementara Gog dan Magog turun ke Bumi.

Gog dan Magog hadir dalam Taurat, Alquran, dan Alkitab dalam bentuk humanid (seperti manusia) atau terkadang sebagai permisalan bagi negara-negara musuh.

Apapun tafsirannya, Nursi berpendapat bahwa semua itu akan terjadi pada 2129.

 


4. Jam Mesias, 2239

Sejumlah anak-anak Yahudi ultra-Ortodoks mengenakan kostum lengkap dengan atributnya bersiap mengikuti perayaan purim di Yerusalem (8/3). Purim dirayakan tiap tahun menurut kalender Ibrani oleh kaum Yahudi. (AFP/Menahem Kahana)

Salah satu ciri ajaran Yudaisme yang mudah dimengerti adalah bahwa mereka masih menunggu kehadiran Mesias. Tapi, yang rumit adalah ramalan untuk menentukan secara tepat saat kedatangan yang dimaksud.

Rabbi Eliyahu dari Vilna adalah cendekiawan Abad ke-18 yang mengembangkan metode perhitungan kedatangan Mesias berdasarkan Mazmur 90:4 yang mengatakan bahwa 1000 tahun bagi manusia seperti 1 hari di mata Tuhan.

Ia kemudian mengkaitkan itu dengan masa penciptaan selama 6 hari. Hari ke-7 ditafsirkan sebagai Sabbath, yaitu ketika Tuhan berkuasa atas kita selamanya dan dikenal juga sebagai Zaman Mesianik.

Kalender Ibrani sedikit berbeda dari kalender Gregorian karena suatu hari yang baru dihitung saat matahari terbenam, bukan waktu matahari terbit.

Jadi, Zaman Mesianik dimulai pada hari akhir di tahun ke-6000, yang jatuh pada 30 September 2239.

Menurut pandangan ini, Mesias pastilah hadir sebelum Sabbath sehingga tanggal itu adalah batas akhir kehadiran walaupun Mesias mungkin saja sudah hadir jauh sebelumnya untuk mempersiapkan kita.

Sayangnya, walaupun Sabbath abadi membawa damai dan keselarasan menyeluruh, semua itu diperuntukkan bagi mereka yang giat bersiap menyambut kedatangan Mesias dan bukan sekedar yang mengaku beragama Yahudi.

 


5. Kode Alquran, 2280

Doc: Reuters

Rashad Khalifa adalah seorang ahli biokimia Mesir sekaligus mengaku sebagai pembawa nubuat. Di akhir 1960-an, Khalifa mulai menggunakan komputer untuk mencari kode-kode matematis tersembunyi dalam Alquran.

Menjelang pertengahan 1970-an, ia mengaku telah menemukan kode-kode itu. Penelitiannya merambah frekuensi kata, huruf, ayat, angka, dan lainnya sehingga ia menyimpulkan bahwa angka 19 merupakan angka kunci pembuka rahasia.

Misalnya, ayat pertama Alquran memiliki 19 huruf, demikian juga dengan ayat pertama dari pewahyuan terakhirnya.

Jumlah juz antara beberapa "pernyataan yang hilang" yang terkenal dengan pernyataan tambahan ada 19 juz.

Penyuntingannya dilakukan 19 tahun setelah wafatnya Nabi. Masih banyak hal yang dianggap sebagai bukti, tapi begitulah kira-kira.

Serupa dengan kitab suci lainnya, Alquran hanya mengungkapkan sedikit tanda untuk mengetahui tibanya akhir dunia.

Misalnya merekahnya Bulan, yang dipercaya terjadi ketika manusia mengambil kembali bebatuan Bulan, pengungkapan kode rahasia (yaitu angka 19 itu), dan makhluk "buatan Bumi" yang memberi hidayah tentang pencipta. Yang dimaksud dengan "buatan Bumi" adalah komputer.

Menggunakan semua kode dan petunjuk tersebut, Khalifa berkesimpulan bahwa dunia akan berakhir pada 2280. Di saat akhir, akan terdengar bunyi sangkakala dan Bumi dan angkasa akan "hancur lebur."

Untunglah, Bumi baru dan langit baru akan terbentuk bagi mereka yang beriman.

Masalahnya, kode-kode matematika bisa dengan mudah dibuat agar cocok dengan prediksi. Kebanyakan bukti yang diajukan mengaku kepada, misalnya, jumlah 6.346 ayat Aluran yang merupakan hasil dari 334 dikali dengan 19.

Yang menarik, Khalifa dibunuh oleh mantan siswanya pada Januari 1990. Setelah 19 tahun kemudian, pembunuhanya diekstradisi dari Kanada untuk menjalani sidang dan dijatuhi hukuman pada 19 Desember 20120. Lagi-lagi muncul angka 19.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


6. Iringan Tujuh Matahari

Arca Buddha di Candi Borobudur, kawasan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. (Liputan6.com/Switzy Sabandar)

Selain kebijakan perdamaian dan refleksi diri, salah satu hal yang kita ketahui tentang ajaran Buddha adalah kepercayaan adanya reinkarnasi. Lalu, bagaimana agama itu bicara soal akhir dunia?

Untuk mengerti klaim Buddha tentang akhir dunia, kita harus mengetahui bahwa Siddhartha Gautama hidup dari 563 hingga 483 SM dan mengaku ajarannya akan dilupakan 5.000 tahun setelah kematiannya. Jadi, sekitar tahun 4517 M.

Buddha yang lain, yaitu Maitreya, akan datang dan menghidupkan kembali agama itu selama 8.000 tahun ke depan. Saat itu, angka itu juga menjadi umur manusia.

Setelah itu, barisan Tujuh Matahari akan bergerak maju. Pertama adalah matahari yang kita ketahui sekarang. Matahari kita menyebabkan semua tanaman "mengering, terhembus menjauh, dan tidak ada lagi."

Ketika matahari ke-2 tiba, semua hewan akan mati. Matahari ke-3, 4, dan 5 akan mengeringkan sungai, danau, dan lautan. Lalu datanglah matahari ke-6 yang membawa masa kehancuran vulkanik ganas.

Akhirnya datanglah matahari ke-7 yang menyebabkan Bumi meledak menjadi bola api dan terbakar seluruhnya hingga tidak ada lagi.

Orang bisa dengan mudah mengatakan bahwa matahari-matahari itu dipakai untuk mengukur waktu. Tapi para penganut secara umum digunakan untuk mengukur waktu.

Tapi, sepertinya para penganut secara umum berpandangan bahwa matahari benar-benar memasuki sistem tata surya kita atau menjadi supernova.

Untunglah kita terbebas dari nasib itu karena diramalkan baru terjadi 8.000 tahun lagi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya