Liputan6.com, Pemalang - Keluarga korban pembunuhan siswi SMP 3 Bodeh, di Kabupaten Pemalang, mengaku kaget dan terpukul dengan kasus yang menimpa anggota keluarganya. Korban yang masih berusia 15 tahun tewas di tangan tetangganya sendiri bernama AR (17).
Marwati (40), kakak korban, mengaku masih tidak percaya dengan apa yang menimpa adiknya. Dia mengatakan, biasanya adiknya pulang sekolah sekitar pukul 14.00 WIB. Namun, hari itu, hingga sore adiknya tak pulang-pulang.
"Saat itu saya berusaha mencari ke sana ke mari dengan bertanya kepada temannya, tapi enggak ketemu. Tiba-tiba dapat kabar dari tetangga kalau adik saya ditemukan sudah meninggal mengenaskan di kebun jagung," ucap Marwati lirih, Kamis (14/9/2017).
Keluarga, kata dia, meminta agar pelaku dihukum seberat-beratnya sesuai dengan apa yang telah dilakukan kepada adiknya itu.
"Pokoknya harus dihukum seberat-beratnya. Karena adik saya sekarang sudah tak pernah kembali lagi akibat perbuatan pelaku," katanya.
Baca Juga
Advertisement
Sebelum ditemukan meninggal dunia, kata Marwati, tak ada yang aneh dengan tingkah laku adiknya. "Semuanya biasa-biasa saja. Setahu saya, adik saya juga enggak ada masalah dengan seseorang di rumahnya," kata dia.
Marwati masih ingat betul rutinitas yang dilakukan korban semasa hidupnya. Korban merupakan anak yang mudah bergaul dengan siapa pun, terlebih dengan teman sebayanya di rumah ataupun sekolah.
"Anaknya baik kok, sukanya cerita-cerita kalau habis pergi bermain dengan temannya. Jarang sekali dia mengeluh," cerita Marwati tentang adiknya yang kini telah tiada itu.
Kasus pembunuhan ini bermula dari warga yang menemukan korban ditutup daun pisang dan masih mengenakan seragam SMP. Kondisi siswi SMP cukup mengenaskan.
Selasa, 12 September 2017, sekitar pukul 15.30 WIB, bertempat di kebun jagung milik Karyo di Desa Gunung Batu, Kecamatan Bodeh, telah ditemukan sesosok mayat perempuan korban pembunuhan.
Pihak kepolisian sudah memeriksa sejumlah saksi, seperti teman korban bernama RI (14). Saat itu, sekitar pukul 14.00 WIB korban pulang sekolah berjalan kaki bersama dengan dua orang temannya.
Setelah sampai di rumah temannya, korban pulang ke rumahnya yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah temannya itu. Untuk sampai ke rumah, korban harus melewati kebun jagung. Saat lewat, korban diadang pelaku. Korban dibawa ke tengah kebun jagung dengan maksud akan diperkosa.
Namun, karena korban melawan dan tersangka panik, siswi SMP itu akhirnya dicekik menggunakan kerudung yang dia gunakan. Korban pun tak bergerak lagi.
Tubuh korban kemudian diseret sekitar 50 meter ke arah utara dan dimasukkan ke parit yang berada di tengah kebun jagung serta ditutup daun pisang dan semak rumput. Baru sekitar pukul 16.00 WIB, seorang petani yang kebetulan melintas di kebun jagung tersebut menemukan korban sudah tak bernyawa dengan kondisi yang cukup mengenaskan.
Simak video pilihan berikut ini: