Liputan6.com, Banyuwangi - Pemkab Banyuwangi melakukan inovasi di bidang kesehatan. Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas meluncurkan program Gancang Aron, yaitu pelayanan antar obat ke rumah pasien, di RSUD Blambangan, Rabu, 13 September 2017. Gancang aron dalam bahasa lokal berarti lekas sembuh.
Bupati Anas mengatakan, pelayanan ini dilakukan untuk memudahkan masyarakat menikmati layanan kesehatan, termasuk bisa mengurangi antrean pengambilan obat di apotek rumah sakit milik pemerintah daerah.
"Saya sering lihat, kadang ada pasien yang setelah berobat itu kan harus ambil obat di apotek. Kan kasihan, sudah sakit, masih menunggu obat. Maka dengan program ini, mereka tidak usah menunggu antrean, bisa langsung pulang beristirahat di rumah. Obatnya, nanti diantar setelah disiapkan apoteker. Gratis," tutur Anas dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com.
Dengan adanya pelayanan tersebut, kata Anas, pasien rawat jalan diharapkan tidak perlu repot antre obat. Pasien bisa langsung beristirahat dan segera sembuh dari penyakit yang diderita.
"Beberapa bulan terakhir layanan ini terus kita uji cobakan. Tentu nanti ada masukan-masukan dari pasien maupun apoteker, karena obat ini kan tidak bisa sembarangan. Lalu kami sesuaikan juga dengan peraturan-peraturan yang ada terkait obat. Intinya kami ingin memberikan pelayanan terbaik kepada pasien," kata Bupati Banyuwangi berusia 44 tahun.
Apoteker dilibatkan karena mereka yang berhak untuk menjelaskan kepada pasien terkait aturan pemakaian obat tersebut.
Baca Juga
Advertisement
"Apoteker nanti juga akan mengedukasi pasien. Misal kontra indikasi obat penyakit tertentu. Jadi keluarga pasien akan lebih paham dalam memberikan konsumsi obat pada keluarga yang sedang sakit," ucap Anas.
Ke depan, Pemkab Banyuwangi mengembangkan program ini dengan melibatkan layanan platform digital dari Gojek Indonesia.
"Jadi program ini masih permulaan, kita sedang mematangkan juga layanan yang lebih luas dari ini dengan menggandeng Gojek dan profesi apoteker. Nanti meluas ke rumah sakit lain yaitu RSUD Genteng dan Puskesmas. Intinya, mengembangkan layanan antar obat pasien dengan tetap menyesuaikan aturan yang ada," ujar Anas.
Direktur RSUD Blambangan, dr Taufik Hidayat mengatakan, program ini melibatkan 13 apoteker yang ada di RSUD Blambangan. Mereka dilengkapi enam motor operasional.
Jangkauan layanan ini untuk sementara di wilayah sekitar Kota Banyuwangi, yaitu 18 kelurahan se-Kecamatan Banyuwangi, ditambah Desa Tamansari Krajan, Licin Krajan, Banjarsari Krajan, Grogol Krajan, dan desa Pakistaji di Kecamatan Kabat.
"Perlahan kita akan perluas jangkauan pelayanannya," katanya.
Selain program Gancang Aron, RSUD Blambangan juga memiliki program Kartu Gandrung (Gerakan Asuhan Nyata pada Pasien Disabilitas, Risiko Tinggi Penyakit Berat, Usia Lanjut, dan Gravida/wanita hamil). Pemegang kartu ini langsung mendapatkan pelayanan tanpa antre karena disediakan loket-loket khusus.
Saksikan video pilihan berikut ini: