Salah Prosedur, Pecandu Oplas Derita Ereksi Berkepanjangan

Ereksi berkepanjangan dapat berbahaya bila terjadi lebih dari empat jam

oleh Sulung Lahitani diperbarui 14 Sep 2017, 20:00 WIB
Ereksi berkepanjangan dapat berbahaya bila terjadi lebih dari empat jam

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu alasan mengapa operasi plastik dapat berisiko adalah efek samping yang dapat timbul karenanya. Efek samping yang terjadi pun dapat bermacam-macam. Bisa sementara, bisa pula permanen.

Seorang pria yang baru saja menjalani operasi plastik, mendapati dirinya menderita kondisi tak biasa setelah dianastesi. Pria bernama Neven Ciganovic itu mengalami ereksi berkepanjangan.

Bintang reality show asal Kroasia itu awalnya menjalani Rhinoplasty karena hidungnya yang bengkok. Namun dalam perjalanan pulang, pria berusia 45 tahun itu mulai menderita priapisme.

Priapisme merupakan ereksi berkepanjangan yang menyakitkan dan tidak disebabkan oleh rangsangan seksual. Priapisme membutuhkan perawatan darurat saat ereksi berlangsung lebih dari empat jam. Ini juga dapat menyebabkan disfungsi ereksi.

Melansir dari Stomp, Naven mengaku bahwa rasa sakit itu timbul karena rumah sakit tersebut tidak memberinya obat penghilang rasa sakit. Kesembuhannya dapat berlangsung selama berbulan-bulan.

Pria yang telah memiliki lebih dari 17.000 pengikut di Instagram itu merupakan pecandu operasi plastik. Sebelumnya, ia telah menjalani tiga operasi di hidungnya, bibir, perut, dan dagu.

(Sul/Ul)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Saksikan video menarik berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya