Liputan6.com, Jakarta Pengguna Facebook bernama Andi Muslimin merekam sebuah video secara langsung, yang memperlihatkan bocah laki-laki tampak mabuk dan teler.
Video yang sudah ditonton lebih dari 200 ribu kali itu mendapat respons yang beragam. Salah satu pengguna berkomentar bahwa bocah itu kemungkinan berperilaku seperti zombie akibat pengaruh dari obat flakka.
Baca Juga
Advertisement
Kemudian, ada oknum yang menggunggah video itu di Youtube, dengan durasi 4 menit 37 detik, dan memberi keterangan untuk video itu "Waspada, Flaka Masuk Indonesia - Bocah di Kendari Seperti Zombie".
Andi yang dihubungi tim Health Liputan6.com, Kamis, 14 September 2017 membenarkan bahwa ia adalah orang yang merekam video itu secara langsung. Semua itu terjadi secara spontan.
"Tadi malam lagi duduk-duduk, tiba-tiba ada anak laki-laki yang lewat depan saya, perilaku seperti itu. Saya kaget. Apalagi orang sekitar yang melihat kejadian itu meneriakin dia dengan orang gila. Saya ambil ponsel, dan langsung merekam," kata Andi.
Ia mengaku tak tahu penyebab bocah laki-laki berpakaian hitam dan celana jeans warna senada tersebut bertingkah seperti itu. Mabuk, teler, dan tiba-tiba bertingkah seperti zombie. Pada beberapa kesempatan, tampak bocah itu meraung-raung.
"Ada sekitar empat orang yang berusaha mengangkat anak itu, tapi enggak bisa. Setiap diangkat, dia jatuh. Diangkat lagi, jatuh lagi. Bahkan sempat marah," kata Andi lagi.
Melihat keanehan itu, orang-orang sekitar kemudian berteriak bahwa bocah yang tak diketahui namanya itu teler akibat minum flakka, jenis obat terlarang berbentuk kristal. Yang lain menyebutkan PCC (Paracetamol, Caffeine, Carisoprodol). "Mereka bilang 'Ini korban flakka. Sama persis kayak yang ada di video-video kemarin'. Saya sendiri enggak tahu, benar seperti itu atau tidak," kata Andi menambahkan.
Anak Jalanan
Ia berusaha mencari tahu siapa bocah tersebut. Menurut anak-anak seusia anak laki-laki itu, bocah yang teler itu adalah anak jalanan.
"Dia itu anak-anak lampu merah yang suka ngisap lem," kata Andi lagi.
"Kata anak-anak situ juga, anak ini habis minum obat yang dicampur dengan minuman beneregi (sebut merek)," kata Andi menambahkan.
Andi melanjutkan, saat kembali ditanyakan jenis obat yang digunakan, anak-anak itu tak tahu-menahu. "Mereka enggak tahu jenis obatnya," katanya.
Andi bersama beberapa orang kemudian membawa dia ke rumah sakit jiwa. Langkah itu diambil karena Andi dan warga menganggap bocah itu seperti "orang gila".
Bocah laki-laki itu diangkut menggunakan mobil bak terbuka, dengan kondisi tangan terikat karena takut ia loncat dan justru membahayakan orang lain.
"Tapi pihak rumah sakit jiwa tidak mau menerima, karena tak ada keluarganya," kata Andi.
Andi teringat mempunyai kenalan yang bekerja di Polsek Mandoga, Kendari, Sulawesi Tenggara. Saat diperiksa, pihak kepolisian juga masih mencari tahu jenis obat yang dikonsumsi bocah tersebut.
Kabar terakhir yang Andi terima, bocah yang bertingkah seperti habis menenggak flakka itu sudah diambil oleh keluarganya.
Advertisement