Liputan6.com, Osaka - Setelah ban tubetype, lalu ban tubeless, kini muncul lagi teknologi baru bernama "airless". Seperti namanya, ban ini tidak butuh angin sama sekali. Toyo Tire & Rubber Co baru saja meluncurkan ban seperti itu.
Dilaporkan Japan Today, status ban bernama "noair" ini masih prototipe. Tapi produksi massalnya djanjikan tidak akan terlalu lama lagi. Apalagi, faktanya teknologi seperti ini telah mereka kembangkan sejak 2006, atau lebih dari 10 tahun yang lalu.
Ban ini sendiri pertama-tama dikembangkan untuk meningkatkan daya tahan ban dan mengurangi kebisingan.
Baca Juga
Advertisement
Dalam uji coba baru-baru ini di kantor mereka yang ada di Osaka, ban dipakai untuk mobil mini berkapasitas 1+1 orang. Di sana seorang pejabat teras perusahaan bilang kalau ban baru mereka ini mampu beroperasi dengan kecepatan sampai 120 km/jam.
"Daya tahan prototipe baru ini telah meningkat lebih dari delapan kali lipat dibanding dengan model sebelumnya," sebut pernyataan resmi perusahaan.
Seperti yang terlihat pada gambar di atas, bentuk ban masih bulat, dengan telapak karet seperti ban pada umumnya. Yang membedakan adalah bagian samping. Di sana terdapat jejaring resin (getah) yang jumlahnya sekira 50. Mirip dengan jari-jari.
Tapi beda dengan jari-jari, ia berfungsi untuk meredam benturan. Materialnya fleksibel, tapi tetap mampu menahan beban kendaraan.
Selain soal teknis, kendala produksi massal juga terkait dengan regulasi. Di Jepang sana tidak ada aturan apapun mengenai penggunaan ban seperti ini. Padahal hal tersebut harus terpenuhi karena berkaitan dengan keselamatan.
Perusahaan lain
Selain Toyo, Hankook, asal korea Selatan, juga mengembangkan ban yang sama. Bannya mereka namakan iFlex. Desain dan cara kerjanya tak beda jauh dengan punya Toyo.
Dalam pengujian, iFlex telah dijajal dalam lima kategori: keandalan, kekerasan, kestabilan, slalom, dan kecepatan. Mobil listrik yang dipakai untuk uji coba bisa dipacu hingga 130 kilometer per jam tanpa merusak ban tersebut.
Dalam ujian kategori lainnya, iFlex bahkan mampu menyamai hasil-hasil ujian ban konvensional. Hanya saja, Hankook tidak menerbitkan rincian mengenai hal ini.
Michelin juga melakukan hal yang sama. Walaupun masih dalam tahap uji coba, ban tanpa udara memiliki potensi besar bagi pemakaian mobil-mobil biasa.
Advertisement