Liputan6.com, Jakarta - Instabilitas ekonomi dan keamanan masih terjadi di Venezuela. Hingga kini, negara kaya minyak tersebut masih berkutat untuk mengembalikan situasi kondusif.
Menurut Duta Besar Venezuela untuk Indonesia Gladys Urbaneja Duran, memang benar telah terjadi kericuhan. Tetapi, kerusuhan tidak berlangsung di seluruh penjuru negara.
"Kericuhan cuma di (Ibu Kota Venezuela) Caracas. Venezuela bukan cuma Caracas," sebut Duran dalam pertemuan terbatas dengan sejumlah media di Jakarta, Kamis (14/9/2017).
Ia menambahkan, di luar Caracas masih stabil serta aman. Pemerintah pun berupaya keras agar kericuhan tidak meluas ke luar Caracas.
Komentar Duran dilontarkan sebagai respons dari pemberintaan beberapa media Barat yang dinilainya memojokan Pemerintah Venezuela.
Meski demikian, Duran tak bisa menyalahkan media Barat. Hanya saja, dia cuma menyayangkan kenapa, mereka cuma mengambil sisi negatif saja.
Padahal, Pemerintah Venezuela dipimpin Presiden Nicolas Maduro, bukan cuma soal keterperukan. Namun, banyak pencapaian yang sudah direngkuh.
Baca Juga
Advertisement
Sayangnya pencapaian seperti, pendidikan gratis, pengobatan cuma-cuma serta penyediaan rumah bagi rakyat tidak pernah jadi sorotan.
"Ya media Barat mereka power full, kami ini negara kecil, kami tidak punya kekuatan," ujar dia.
"Kami di Venezuela, memberikan kebebasan berpendapat. Ada media yang memberitakan soal keberhasilan pemerintah ada pula yang oposisi kepada kami," katanya.
Maradona Bela Presiden Venezuela
Meski diterjang kritik, Presiden Maduro mendapat sokongan dari bintang sepak bola Argentina, Maradona. Menurut Maradona, dirinya dan Maduro punya paham politik yang sama.
"Kami adalah Chavisme sampai mati," sebut Maradona dalam Facebook-nya, seperti dikutip dari First Post, Agustus lalu.
Chavisme merupakan sebutan bagi pendukung eks Presiden Venezuela Hugo Chavez. Eks pemain Napoli tersebut juga mengatakan, siap mematuhi perintah Maduro.
"Ketika Maduro memberi instruksi, saya akan mengenakan pakaian militer untuk membebaskan Venezuela dari imperialisme dan mereka yang ingin mengambil bendera kami dan itu adalah hal terburuk yang kami hadapi," papar dia.
"Hidup revolusi," tegas Maradona.
Advertisement