Liputan6.com, Jakarta PT Jasa Marga Tbk melakukan uji coba alat pembayaran tol JM Acces berbasis on board unit (OBU) di Gerbang Tol Kapuk ruas Tol Jakarta-Tangerang-Cengkareng pada Jumat ini (15/9/2017). Dengan alat pembayaran ini, maka pengguna tol tidak perlu membuka jendela kendaraan.
Keberadaan alat pembayaran ini merupakan kerjasama antara PT Jasa Marga Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, dan Perum Damri.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) Herry TZ mengatakan, penyediaan alat pembayaran ini sejalan dengan rencana pemerintah menerapkan pembayaran nontunai di seluruh tol. Rencananya, seluruh tol tak melayani pembayaran tunai pada 31 Oktober 2017.
Baca Juga
Advertisement
"Kita sudah ujicoba penggunaan OBU untuk JM Acces ini bagian kesibukan hari-hari terakhir menuju jalan tol tanpa tunai," kata dia usai uji coba alat pembayaran tersebut di Jakarta.
Menurutnya, alat pembayaran ini akan melengkapi pembayaran nontunai yang sudah ada yakni uang elektronik. Alat ini berukuran kecil dan ditempel di bagian depan mobil. Pengguna tol cukup mendekati pintu atau penghalang supaya terbuka. Pengguna tol tak perlu membuka jendela layaknya menggunakan uang tunai maupun uang elektronik.
Herry mengatakan, alat ini baru digunakan bus Damri. Dia berharap, ke depan akan semakin banyak yang menggukan JM Acces OBU. "Harapan kami menyusul ke organisasi atau instansi lain, saya lihat Bluebird, travel," ujar dia.
Tonton video pilihan berikut ini:
Transaksi Lebih Cepat
Direktur Operasi I Jasa Marga Mohammad Sofyan mengatakan, JM Acces sendiri hadir dalam rangka mengupayakan pembayaran tol tanpa henti atau multi lane free flow (MLFF). JM Acces akan memberikan pilihan pengguna jalan pada transaksi yang lebih cepat.
"Kita implementasikan teknologi bekerja sama Telkom dan Damri untuk menguji sebuah teknologi menuju MLFF menjadi sasaran dan target pemerintah bagian dari kampanye menuju nontunai," ujar dia.
Hasil uji coba ini akan dipelajari untuk kemudian dikembangkan secara luas. "Pada kesempatan secara terbatas kami dibantu Damri, Telkom mengujicobakan hanya untuk Damri dulu. Kami pelajari mendapat masukan baik dari sisi teknologi, solusi bisnis yang penting dari regulasi," tukas dia.
Advertisement