Transaksi Tol Tanpa Buka Jendela, Ini Keunggulannya

PT Jasa Marga Tbk sedang uji coba alat pembayaran tol bernama JM Access berbasis on board unit (OBU).

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 15 Sep 2017, 14:30 WIB
Sejumlah kendaraan memasuki kawasan gerbang tol Cibubur Utama, Jakarta, Jumat (8/9). Pasca perubahan sistem transaksi jalan tol Jagorawi menjadi sistem terbuka atau satu tarif, arus lalu lintas terlihat lebih lancar. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga Tbk sedang uji coba alat pembayaran tol bernama JM Access berbasis on board unit (OBU). Alat pembayaran tol ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan alat pembayaran tol yang ada saat ini.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry TZ menerangkan, durasi saat membayar tol dengan JM Access OBU lebih cepat dibandingkan dengan membayar uang elektronik. Ini lantaran JM Acces OBU tak perlu membuka jendela untuk transaksi. Dia bilang, waktu yang digunakan saat menggunakan uang elektronik sekitar 4 detik.

"Kalau masih barrier begitu masih berhenti, 1-2 detik. Tapi pada waktunya akan seperti jalan biasa," kata dia di Jakarta, Jumat (15/9/2017).

Herry menuturkan, JM Access juga memiliki teknologi yang lebih baik dibanding dengan OBU yang telah dirilis sebelumnya.

"Memang sebelumnya pakai infrared memang ada keterbatasan, jangkauan kecepatan. Hari ini yang dicoba dua, satu DSRC itu dengan gelombang yang tinggi dan RFID. RFID yang pakai stiker," ujar dia.

Herry mengatakan, teknologi dedicated short range communication (DSRC) biasa digunakan di negara-negara maju. Sebutnya Eropa, Australia, Amerika. "Kalau DSRC itu Eropa sebagian besar, Australia, Amerika," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


Jasa Marga Uji Coba Alat Pembayaran Tol

PT Jasa Marga Tbk melakukan uji coba alat pembayaran tol JM Acces berbasis on board unit (OBU) di Gerbang Tol Kapuk ruas Tol Jakarta-Tangerang-Cengkareng pada Jumat ini (15/9/2017). Dengan alat pembayaran ini, maka pengguna tol tidak perlu membuka jendela kendaraan.

Keberadaan alat pembayaran ini merupakan kerja sama antara PT Jasa Marga Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, dan Perum Damri.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) Herry TZ mengatakan, penyediaan alat pembayaran ini sejalan dengan rencana pemerintah menerapkan pembayaran nontunai di seluruh tol. Rencananya, seluruh tol tak melayani pembayaran tunai pada 31 Oktober 2017.

"Kita sudah uji coba penggunaan OBU untuk JM Acces ini bagian kesibukan hari-hari terakhir menuju jalan tol tanpa tunai," kata dia usai uji coba alat pembayaran tersebut di Jakarta.

Menurutnya, alat pembayaran ini akan melengkapi pembayaran nontunai yang sudah ada yakni uang elektronik. Alat ini berukuran kecil dan ditempel di bagian depan mobil. Pengguna tol cukup mendekati pintu atau penghalang supaya terbuka. Pengguna tol tak perlu membuka jendela layaknya menggunakan uang tunai maupun uang elektronik.

Herry mengatakan, alat ini baru digunakan bus Damri. Dia berharap, ke depan akan semakin banyak yang menggukan JM Acces OBU. "Harapan kami menyusul ke organisasi atau instansi lain, saya lihat Bluebird, travel," ujar dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya