Liputan6.com, London - China berencana menutup pertukaran bitcoin pada akhir September. Hal itu membuat harga pasarnya turun 20 persen sejak 8 September 2017.
Rencana China menutup penukaran bitcoin tersebut dilaporkan oleh kantor berita Yicai yang mengutip sebuah sumber.
"Ini telah ditetapkan pada akhir September. Perintah ini berasal dari atas," ujar sumber itu, yang dikutip Reuters, Jumat (15/9/2017).
Langkah penutupan pasar bitcoin itu lantaran regulator China melihat mata uang virtual tersebut berisiko dan spekulatif. Apalagi kini peminatnya semakin besar.
Baca Juga
Advertisement
Apalagi transaksi bitcoin tersebut tidak melibatkan bank sentral dan tidak diawasi oleh pemerintah. Selain itu tanpa peraturan.
Larangan tersebut juga dipicu oleh peringatan regulator di negara lain. Hal itu memicu kekhawatiran dan aksi jual di transaksi mata uang bitcoin.
"Larangan China menyebabkan kepanikan di pasar karena pesan beragam dan kurangnya penjelasan sehingga menjadi sentimen negatif," ujar Charles Hayler, Pendiri situs analis data Crytocompare seperti dikutip dari laman Reuters.
BTCChina, salah satu platform perdagangan bitcoin terbesar di China akan hentikan pendaftaran pengguna baru mulai Kamis.
"Kami akan hentikan semua perdagangan di platform perdagangan digital mulai 30 September," tulis BTCChina.
Kepada Reuters, pendiri BTCChina Bobby Lee menuturkan, kalau langkah itu tidak akan pengaruhi perdagangan di bursa internasional BTCC.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: