Djarot: Kasih Efek Jera Kasus Narkoba seperti di Filipina

Djarot minta penindakan hukum lebih tegas. Karena hampir semua kalangan saat ini sudah terkena dampak buruk narkoba.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 16 Sep 2017, 06:34 WIB
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. (Liputan6.com/Devira Prastiwi)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menegaskan, ibu kota harus bersih dari  narkoba. Menurut dia, dalam penanganan narkoba, pemerintah bisa melihat apa yang dilakukan  Filipina yang tegas dengan kejahatan ini.

"Makanya kalau perang betul, kita siapkan juga, termasuk penegakan hukumnya. Seringkali mungkin di Filipina itu lebih tegas. Kasih efek jera pada mereka," ujar Djarot di Balai Kota Jakarta, Jumat (15/9/2017).

Djarot minta penindakan hukum lebih tegas. Karena hampir semua kalangan saat ini sudah terkena dampak buruk narkoba. Tak hanya masyarakat umum, tapi bahkan TNI dan polisi.

"Semuanya kena. Politisi kena, polisi juga ada yang kena, TNI juga ada yang kena, guru juga, PNS juga, bayangkan. Sudah melebar ke mana-mana," kata dia.

Yang dikhawatirkan, kalau pengaruh narkoba sudah sampai ke anak-anak sekolah. Dia menegaskan, ini akan berdampak buruk ke depannya.

"Diracuni sejak SD, SMP, melalui jajanan kek, minuman kek, bau-bauan kek. Kalau dulu saya tahu itu bau lem itu ya," tutup Djarot.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

 

 


Ancam Tutup Diskotek Narkoba

Djarot menginstruksikan Dinas Pariwisata DKI Jakarta, menginvestigasi tempat karaoke Taman Sari, Jakarta Barat terkait penangkapan politikus Partai Golkar Indra J Piliang.

Sebab, Anggota Dewan Pakar Partai golkar itu ditangkap di sebuah tempat karaoke dan dinyatakan positif mengonsumsi narkoba.

Terlebih, tempat karaoke tersebut pernah mendapat surat peringatan karena kedapatan ada narkoba. Bila terbukti kembali ada peredaran narkoba, maka izin operasi tempat hiburan itu harus dicabut.

"Kita akan investigasi barang-barang (narkoba) itu disediakan dari dalam atau bawa dari luar, baru akan kita lihat," ujar Djarot di Balai Kota Jakarta, Kamis, 14 September 2017.

"Kalau memang sudah memenuhi persyaratan, kita cabut izinnya. Makanya kita investigasi, saya minta nanti Dinas Pariwisata untuk menginvestigasi," dia melanjutkan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya