Liputan6.com, New York Harga emas turun setelah pejabat Bank Sentral Eropa (ECB) meminta
menskalakan kembali rencana program stimulus bank.
Melansir laman Reuters, Sabtu (16/9/2017), harga emas di pasar Spot turun 0,6 persen menjadi US$ 1.321,88 per ounce. Posisi harga itu turun 1,8 persen secara mingguan, berada di jalur penurunan mingguan terbesar sejak awal Juli.
Sedangkan emas berjangka AS untuk pengiriman Desember turun 0,3 persen menjadi US $ 1.325,20 per ounce.
Baca Juga
Advertisement
"Untuk emas ini adalah kabar buruk karena ini terus menjadi tren di pasar terkait normalisasi kebijakan moneter, " kata Jens Pedersen, Analis Senior Danske Bank di Kopenhagen.
Dia mengatakan, sebelumnya sudah banyak berita utama yang mengulas rencana ECB untuk mengurangi pembelian obligasi dan rencana Federal Reserve AS untuk mengurangi neraca keuangan setelah program pelonggaran kuantitatif. Tindakan normalisasi yang dilakukan bank sentral cenderung
menekan emas
Emas sempat menguat seiring berita bahwa penjualan ritel AS yang jatuh pada Agustus dan output industri turun pertama kali sejak Januari.
Pasar emas kali ini mengabaikan pernyataan Korea Utara untuk menembakkan rudalnya yang lain di Hokkaido, Jepang. "Pasar lebih memperhatikan data ekonomi global, " kata Rob Haworth, Ahli Strategi Investasi Senior di Bank Wealth Management.
Sementara harga logam mulai lainnya, platina turun menjadi sekitar US$ 360, terendah menurut data Reuters sejak awal 1985. Adapun harga Platinum turun 1 persen menjadi US$ 969 per ounce.
Harga Perak turun 0,8 persen menjadi US$ 17,61 per ounce. Harga Palladium naik 0,2 persen menjadi US$ 924,10 per ounce.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: