Liputan6.com, London - Manajer Chelsea, Antonio Conte, turut bersimpati atas kejadian ledakan bom di stasiun kereta Parsons Green, London barat, yang melukai puluhan orang, Jumat (15/9/2017) pagi waktu setempat. Dia menegaskan, aksi teror di ibu kota Inggris tersebut tak membuatnya takut untuk melanjutkan aktivitas.
Ledakan bom tersebut berselang dua hari dari derbi London antara Chelsea dan Arsenal, Minggu (17/9/2017) di Stamford Bridge. Conte merasa kejadian tersebut mirip dengan situasi yang dihadapinya ketika menukangi tim nasional Italia.
Baca Juga
Advertisement
"Situasi seperti ini sangat berbahaya dan pikiran Anda tercurahkan ke sana. Tapi, kami harus mencoba berpikir hanya untuk pertandingan," kata Conte seperti dilansir dari laman resmi klub Chelsea.
Stasiun kereta Parsons Green berjarak kurang dari 1 mil dari kandang The Blues. Jika menggunakan kendaraan pribadi, waktu tempuhnya hanya berkisar tujuh menit.
Pelatih 48 tahun tersebut masih ingat dengan kejadian teror bom jelang gelaran Piala Eropa 2016. Ibu kota Belgia, Brussels diteror bom dua kali pada tahun itu dan salah satunya mengakibatkan lebih dari 30 orang tewas.
"Saya ingat saat saya menjadi pelatih tim nasional dan ada serangan teroris. Kami menetap bersama tim nasional dan bermain melawan Belgia," ucap Conte.
"Dalam kasus ini kami perlu terus bangkit. Ada kekecewaan besar dan sulit menerimanya, tapi kami harus melanjutkan hidup dan menunjukkan bahwa kami lebih kuat dari mereka," tuturnya.