Liputan6.com, Misano - Tiga produsen hanya menempatkan satu pembalap dalam perburuan gelar juara dunia MotoGP musim ini. Tim Repsol Honda diwakili oleh Marc Marquez, sementara Ducati Corse (Andrea Dovizioso), dan Yamaha (Maverick Vinales).
Peta persaingan sudah semakin jelas. Perolehan poin yang begitu dekat antar tiga pembalap yakni Marquez (199), Dovizioso (199), dan Vinales (183) akan meninggalkan cerita yang sangat menarik tentang bagaimana pabrikan Jepang dan Italia berjuang untuk memberikan motor yang kompetitif di lima balapan tersisa musim ini.
Baca Juga
Advertisement
Berbicara mengenai siapa yang bakal juara MotoGP 2017 masih sulit diprediksi, tapi Vinales bisa memanfaatkan momentum ketika dua pesaing terberatnya berada dalam tekanan. Berarti tim Yamaha bisa memusatkan semua energinya pada satu pembalap di sisa balapan mengingat peluang Valentino Rossi sudah tertutup.
Tapi bos Yamaha Lin Jarvis menepis anggapan bahwa Yamaha bakal memberikan konsentrasi penuh kepada Vinales. Menurutnya, alangkah lebih baik jika ada dua pembalap yang bersaing di lintasan MotoGP.
"Saya tidak bisa melihat keuntungan apa pun. Lebih baik memiliki dua peluru ketimbang satu peluru. Jika terjadi sesuatu pada Marquez, Honda dalam kesulitan. Sekarang kita telah melihat sesuatu terjadi pada Rossi. Bayangkan jika Rossi adalah satu-satunya peluru kami, kami akan berada dalam kesulitan," tutur Jarvis seperti dikutip dari Autosport.
"Kami tidak pernah ragu memiliki dua dalam pertarungan akan lebih baik daripada satu. Banyak orang berbicara tentang satu pembalap yang mencuri poin dari yang lain, tapi setiap pengendara bersaing satu sama lain, dan untuk produsen lebih baik memiliki dua peluru di pistol," Jarvis mengakhiri. (David Permana)