Mengintip Gairah Suporter Myanmar di Piala AFF U-18 2017

Masyarakat Myanmar menunjukkan antusiasme saat Piala AFF U-18 memasuki semifinal.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Sep 2017, 13:30 WIB
Suasana Stadion Thuwunna pada semifinal Piala AFF U-18 2017, Jumat (15/9/2017). (Bola.com/Aning Jati)

Liputan6.com, Yangon - Suasana berbeda terlihat pada semifinal Piala AFF U-18 2017, Jumat (15/9/2017). Sejak siang hari, kerumunan suporter tim tuan rumah sudah mengerubungi Stadion Thuwunna, Yangon. Padahal, saat Timnas Myanmar U-19 terbilang minim dukungan saat menjalani fase Grup B.

Suporter yang hadir pada putaran awal kompetisi hanya dalam kisaran ratusan. Jumlah terbanyak terjadi pada laga perdana Grup Piala AFF U-18 melawan Timnas Indonesia U-19.

Namun, rekor itu pecah saat Myanmar menghadapi Malaysia di semifinal. Lebih dari 7.500 penonton hadir di Stadion Thuwunna.

Dari pengamatan Bola.com, suporter Myanmar sudah mulai mendatangi Stadion Thuwunna sejak jam 14.00 waktu lokal. Padahal, duel semifinal Malaysia vs Myanmar baru dimulai jam 18.00 WIB.

Rupanya banyak dari mereka yang sudah siap di stadion untuk mendukung tim kesayangan sembari menonton laga Timnas Indonesia U-19 vs Thailand terlebih dulu. Alhasil, kompleks Stadion Thuwunna jadi lebih hidup, tak terkesan sepi seperti hari-hari pertandingan sebelumnya.

Para penjual jersey maupun pernik-pernik Timnas Myanmar lain juga terlihat lebih banyak. Ikat kepala bertuliskan Myanmar dengan warna merah jadi buruan suporter.

Selain itu, jersey timnas juga laris dibeli. Seragam kandang dan tandang Timnas Myanmar yang memiliki warna dasar merah dan putih produksi Thailand, dijual seharga 7.500 kyat hingga 9.000 kyat atau setara Rp 75-90 ribu.


Boleh Keluar Stadion

Penjual seragam di sekitar Stadion Thuwunna pada semifinal Piala AFF U-18 2017, Jumat (15/9/2017). (Bola.com/Aning Jati)

Ada beberapa hal menarik yang ditemukan Bola.com khusus pada partai semifinal ini. Masih banyak penonton yang baru tiba di area stadion saat pertandingan Malaysia vs Myanmar sudah berjalan lebih dari 30 menit lamanya. Sambil berjalan menuju dalam stadion, mereka meneriakkan kata "Myanmar" berulang kali sebagai bentuk dukungan.

Kemudian saat jeda pertandingan, para penjual makanan kecil yang berada di kompleks stadion ramai kebanjiran pembeli. Rupanya, saat jeda pertandingan, penonton boleh keluar stadion dan kembali masuk setelah membeli makanan atau minuman.

Pemandangan seperti ini hampir tak pernah dijumpai di Indonesia. Penonton biasanya tak diizinkan keluar stadion saat pertandingan belum usai, bahkan saat turun minum sekalipun.

Praktis, para penjual makanan kecil ikut mendapat rezeki. Makanan berupa nasi dengan menu masakan lokal serta mi yang dikemas dalam wadah styrofoam laris dibeli penonton.

Jumlah suporter tuan rumah ini diperkirakan akan meningkat saat pertandingan perebutan peringkat ketiga Myanmar kontra Timnas Indonesia U-19 digelar. Selain dimainkan pada hari Minggu, suporter tuan rumah ingin melihat dan mendukung secara langsung tim kesayangan melakukan revans atas kekalahan 1-2 yang diderita pada laga fase grup.

(Laporan jurnalis Bola.com Aning Jati dan fotografer Liputan6.com Yoppy Renato dari Yangon, Myanmar)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya