Liputan6.com, Jakarta - Setelah 13 tahun, akhirnya sekuel film Eiffel I'm in Love segera tayang. Film yang bakal naik bioskop pada Februari 2018 ini masih mengambil intrik percintaan Tita (Shandy Aulia) dan Adit (Samuel Rizal) yang berlatar di kota Paris.
Bedanya, karakter Tita dan Adit kini dikemas secara dewasa. Kemudian posisi sutradara juga telah diisi Rizal Mantovani untuk menyambung benang merah cerita yang sempat digarap mendiang Nasri Cheppy.
Baca Juga
Advertisement
Produser Soraya Intercine Films, Sunil Soraya, memberikan sedikit bocoran cerita Eiffel I'm in Love 2. Menurutnya, cerita akan bermula pada kisah cinta jarak jauh yang dirajut Tita dan Adit selama belasan tahun.
"Selama 14 tahun lalu kan Tita ketemu Adit. Di Eiffel, Adit melamr Tita dan berjanji mau menikah. Nah, 14 tahun kemudian Tita umurnya sudah 27 tahun, dia satu-satunya di antara teman-temannya yang belum menikah. Sebabnya karena jalani LDR dengan Adit," ujar Sunil Soraya di kantornya di kawasan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Jumat (15/9/2017).
Lebih Menarik
Sayangnya, Sunil enggan menuturkan bocoran lain dari film Eiffel I'm in Love 2 ini. Hanya saja, ia memastikan bahwa cerita dalam sekuel ini akan lebih menarik. Pasalnya, Sunil sudah beberapa kali gonta-ganti penulis cerita Eiffel I'm in Love 2. Hingga akhirnya nama penulis Donna Rosamayna berhasil membuatnya terkesan.
"Saya sempat menyerah cari penulis skenario sekuel ini. Karena enggak ada yang bisa dan cocok. Lalu saya kerja sama dengan Donna di film lain. Saya tanya apakah dia sudah nonton Eiffel yang pertama? Katanya sudah. Saya minta dia bikin sedikit scene-nya," kata Sunil Soraya.
"Pas lihat hasilnya saya kaget. Kok karakternya persis, ternyata itu film favoritnya dulu. Akhirnya langsung saya tawarkan untuk bikin sekuelnya. Awal 2016 saya minta draft-nya sudah kuat banget skripnya," lanjutnya.
Advertisement
Tak Ada Patokan
Meski film Eiffel I'm in Love berhasil meraup 2,8 juta penonton, namun Sunil Soraya enggan mematok ekspektasi besar pada sekuelnya. Menurutnya, yang terpenting membuat film yang berkualitas.
"Saya enggak ada ekspektasi. Karena kalau buat film dengan ekspektasi biasanya gagal. Sekarang harapannya lebih ke gimana caranya bikin penonton suka dengan film dan ceritanya, serta masuk bioskop enggak merasa buang uang," ucap Sunil Soraya.