Liputan6.com, Jakarta - Analis KGI Securities, Ming Chi-Kuo, memperkirakan Apple tidak akan mampu memenuhi permintaan pasar untuk smartphone terbaru, iPhone X. Menurutnya, Apple hanya mampu memproduksi 40 juta unit iPhone X sebelum akhir tahun ini.
Dilansir Apple Insider, Senin (18/9/2017), Kuo menilai Apple tidak bisa memenuhi permintaan konsumen sebelum semester I 2018. Dengan demikian, Apple akan memangkas perkiraan jumlah produksi iPhone X dari semula 50 juta unit menjadi 40 juta unit sebelum akhir tahun ini.
Keterbatasan produksi disebabkan layar OLED baru dan kecanggihan susunan kamera depan terkait fitur Face ID. Sebelumnya, Kuo mengindikasikan level produksi Apple untuk iPhone X pada saat ini terbatas kurang dari 10 ribu unit per hari.
Baca Juga
Advertisement
Efek penjualan yang terbatas pada tahun ini akan memberikan dampak positif pada tahun depan. Menurut Kuo, Apple akan mengapalkan antara 80 - 90 juta unit iPhone X pada 2018. Apple sendiri akan memulai pro-order iPhone X pada 27 Oktober 2017 dan penjualan pada 3 November 2017.
Lebih lanjut, Kuo menekankan Face ID, desain layar dan kemampuan Augmented Reality (AR) yang dimiliki iPhone X akan membuat smartphone itu berbeda dari para kompetitornya. Menurutnya, rasio layar ke bodi iPhone X menjadikannya sebagai handset edge-to-edge paling menarik yang tersedia untuk konsumen.
Mengenai Face ID, Kuo yakin teknologi tersebut akan mampu memberikan level keamanan yang konsisten dan dapat diterima oleh konsumen. Ia juga berpendapat, para pengguna akan menyambut baik kemampuan pengenalan wajah yang diintegrasikan dengan berbagai fitur baru seperti Animoji.
ARKit Apple, serta sejumlah kamera dan sensor pada iPhone X akan memberikan Apple keunggulan yang signifikan dalam AR. Menggabungkan integrasi software dan hardware ke dalam sebuah pengalaman akan sulit ditiru oleh para kompetitor.
Kuo ikut menyinggung soal kritikan tentang harga jual iPhone X yang tinggi dan kekhawatiran sejumlah investor terkait penerimaan pasar terhadap Face ID.
"Di tengah beragam pandangan pasar, kami memperkirakan saham rantai pasokan Apple akan berubah-ubah atau bahkan terkoreksi dalam waktu dekat. Kami merekomendasikan para investor memanfaatkan kesempatan untuk mengakumulasi saham rantai pasokan," jelas Kuo.
(Din/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini