Liputan6.com, Jakarta - Penyanyi internasional, Lorde, menjelaskan lebih dalam soal proses kreatif pembuatan album terbarunya, Melodrama. Menurutnya, album tersebut menjadi sebuah titik di mana dirinya mengalami perubahan dalam hidupnya.
Album keduanya itu secara garis besar menceritakan tentang kisah perpisahan romantisnya dengan James Lowe, yang telah mereka jalani selama tiga tahun.
Baca Juga
Advertisement
"Pada dasarnya, saat saya berusia 19 tahun, dunia seperti, 'baiklah, kita akan hempaskan semuanya ke udara, dan semua itu akan turun dengan cara yang benar-benar gila'," kata Lorde kepada Vogue Australia seperti diberitakan NME, Minggu (17/9/2017).
"Tiba-tiba saya pindah dari rumah, saya mengalami perpisahan. Rasanya seperti setiap hari dan setiap malam saya, pikiran saya dipenuhi oleh semua hal baru ini. Saya benar-benar merasa seperti orang dewasa untuk pertama kalinya," lanjut Lorde.
Pemikiran-pemikiran tersebut kemudian ia tuangkan ke dalam tulisan yang pada akhirnya menjadi sebuah album, Melodrama. Tak disangka, pemikirannya tersebut membuatnya diberikan label sebagai cermin perspektif remaja. Menanggapi hal itu, Lorde sangat tersanjung.
Pasalnya, dalam menulis tersebut Lorde hanya bertujuan untuk menuangkan permikiran pribadinya saja. Namun, respon yang didapat di luar dari itu.
"Saya berpikir, 'Ah, saya hanya seoarang anak kecil! Saya tidak bisa menjadi suara semua orang'. Itu hal yang menarik, dan terutama karena saya merasa tulisan saya begitu spesifik dan sangat pribadi. Namun orang benar-benar menganggapnya sebagai hal yang jauh lebih luas, di mana hal tersebut sangat menyanjung," tutur Lorde.