Liputan6.com, Jakarta Orangtua secara tidak langsung mengajarkan banyak hal saat menaruh dua anak di kamar yang sama.
Psikolog berlisensi dan penulis Siblings: You're Stuck With Each Other, So Stick Together, James Crist, mengatakan, berbagi kamar juga mengajarkan anak saling melindungi saat satu di antara mereka merasa ketakutan akan satu hal.
Baca Juga
Advertisement
"Anak-anak yang merasa cemas akan lebih mudah tertidur saat ada seseorang di kamar itu, bahkan di tempat tidur yang sama," kata Crist, dikutip dari situs Chicago Tribune pada Senin, 18 September 2017.
Berbagi kamar juga mengajarkan anak bagaimana bernegosiasi, berkompromi, dan bagaimana mengatasi konflik yang kesemuanya merupakan keterampilan yang penting untuk dikembangkan.
Psikolog Klis dan penulis Peaceful Parent, Happy Sibling, Laura Markham, menambahkan, ketika anak laki-laki berbagi kamar, mereka dapat mengembangkan ikatan yang lebih dekat karena obrolan malam sebelum tidur yang mereka mulai.
Selain itu, ketika mereka terbangun pada malam hari, tak perlu lagi menjerit untuk membangunkan orangtua karena ada saudara yang bisa dimintai tolong. Inilah yang menjadi masalah ketika anak ditempatkan di kamar yang sama.
Di sisi lain, hal ini juga menjadi pedang bermata dua. Karena saat satu susah, maka yang lain juga terkena imbasnya. Namun, tetap saja hal ini baik untuk membangun hubungan mereka.