Gunung Agung Waspada, Warga Desa Ramai-Ramai Tarik Tabungan

Warga desa menarik uang dalam jumlah besar untuk mengantisipasi terjadinya bencana Gunung Agung yang kini berstatus Waspada.

oleh Dewi Divianta diperbarui 18 Sep 2017, 08:31 WIB
Status Gunung Agung di Karangasem, Bali, naik dari Normal ke Waspada pada 14 September 2017. Visual tanggal 1 Juli 2017. (Foto: Istimewa/PVMBG/Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral)

Liputan6.com, Karangasem - Puluhan warga di Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, menarik uang tabungannya di Lembaga Perkreditan Desa (LPD) setempat sebagai langkah antisipasi bencana Gunung Agung.

"Mereka menarik uang untuk dipindahkan ke lain agar lebih mudah melakukan transaksi elektronik," kata Kepala Desa Sebudi, Nyoman Tinggal, di Karangasem, Minggu, 17 September 2017, dilansir Antara.

Dia mengakui warga menarik uang dalam jumlah besar, tetapi pihaknya meyakinkan jika LPD tersebut tidak akan bangkrut akibat penarikan uang tersebut.

Sementara itu, Wakil Bupati Karangasem, Artha Dipa, menyarankan agar warga tidak menarik uang dalam jumlah besar yang telah tersimpan di LPD setempat.

"Biarkan saja uangnya di LPD tersimpan, saya yakin tabungan masyarakat aman. Lagipula LPD sekarang sudah bekerja sama dengan bank dan uangnya pasti disimpan di bank, bukan di brankas LPD," ujarnya.

Dia mengakui setiap warga perlu memegang uang dalam kondisi darurat bencana seperti saat ini. Namun, yang paling utama adalah menyelamatkan nyawa dan barang berharga. "Bawa uang secukupnya, jangan berlebihan antisipasi keperluan tak terduga," ujarnya.

Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri juga menyatakan hal yang sama. Ia juga menyampaikan jika pemerintah daerah akan selalu bertanggung jawab terhadap warganya, terutama keselamatan jiwa dan berusaha memenuhi semua kebutuhan masyarakat saat bencana.

"Kami akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Bali untuk menanggulangi masalah dana bagi warga kami yang terkena dampak bencana," ujarnya.

Pihaknya mengingatkan warga agar tidak panik dan tetap mengikuti instruksi petugas dan tidak terpengaruh dengan informasi perihal Gunung Agung yang tidak jelas sumbernya.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Siapkan Evakuasi

Kepala Kantor SAR Denpasar berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat membahas strategi penanganan jika terjadi darurat bencana Gunung Agung. (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Di tempat berbeda, Kepala Kantor SAR Denpasar, Ketut Gede Ardana, memantau langsung aktivitas Gunung Agung di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, usai ditetapkan berstatus waspada, beberapa waktu lalu. Selain itu, Ardana juga menggelar pertemuan koordinatif dengan pemerintah daerah setempat terkait kesiapsiagaan bencana.

Ardana yang bertemu dengan Sekretaris Daerah Kabupaten Karangasem, I Gede Adnya Muliadi, didampingi Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Karangesem, Ida Bagus Ketut Arimbawa, membahas tentang rencana dan tahapan-tahapan teknis yang akan dilakukan oleh masing-masing pemangku kebijakan jika aktivitas Gunung Agung meningkat dari level Waspada ke level Siaga atau Awas.

Berdasarkan data resmi yang dikeluarkan KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Agung pada Minggu, 17 September 2017, terpantau cuaca di Gunung Agung cerah dan hujan. Angin bertiup lemah ke arah barat.

Suhu udara 20.5-28 °C dan kelembaban udara 70-88 persen. Volume curah hujan 16.6 mm per hari. Visual gunung jelas dan asap kawah nihil. Sementara untuk kegempaan tremor non-harmonik terjadi sebanyak sekali, amplitudo 6 mm dengan durasi 480 detik.

Gempa vulkanik tercatat berjumlah 23 kali dengan amplitudo 3-7 mm, S-P 1-2.2 detik, durasi 5-31 detik. Untuk tektonik lokal jumlah dua kali, amplitudo 6 mm, S-P 5 detik, durasi 38 detik.

Dengan data tersebut, Ardana mengimbau agar masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pengunjung tidak mendekati area kawah dan seluruh area di dalam radius 3 kilometer dari kawah Gunung Agung, atau pada ketiinggian 1.500 meter dari permukaan laut.

Ardana menyatakan, Basanas Denpasar siap membantu pemda, khususnya dalam penanganan evakuasi. Sebagai preventif, ia juga menginstruksikan anggotanya, baik yang berada di Pos SAR Karangasem maupun yang berada di Kantor SAR Denpasar, agar selalu siaga 24 jam.

"Alat utama SAR dan peralatan evakuasi juga sudah kita siagakan di Pos SAR Karangasem," kata Ardana di Denpasar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya