Liputan6.com, Misano - Tenang, bahagia, dan termotivasi jadi pedoman Johann Zarco mengarungi MotoGP musim ini. Zarco merasa lebih kuat dari hari ke hari untuk bersaing di barisan depan pembalap.
Pemilik dua gelar di kelas Moto2 ini sudah mengumpulkan 110 poin di MotoGP. Sebagai seorang debutan, rapor ini tidak terlalu buruk karena dia mampu menempati posisi keenam di klasemen sementara.
Baca Juga
Advertisement
Dari 13 balapan di kelas elite musim ini, pembalap yang tergabung dengan tim Yamaha Tech3 ini baru sekali mengumpulkan podium. Keberhasilan Zarco dicetak pada balapan kandang di Le Mans, Prancis.
Zarco juga dikenal sebagai petarung sejati di lintasan balap kuda besi. Dia tidak pernah minder untuk bertempur dengan pembalap teratas saat tengah berebut tempat di podium, terutama dengan Valentino Rossi.
Tercatat sudah dua kali pertempuran Zarco versus Rossi tersaji di lintasan balap. Inilah yang membuat banyak pihak menganggap ia pantas menggantikan peran The Doctor di tim Movistar Yamaha ketika nomor 46 itu memutuskan pensiun.
Gesekan kedua di lintasan balap MotoGP selalu menjadi topik yang menarik. Namun, bagaimanapun Zarco mengklaim itu hanya sebuah usaha dan begitulah seorang pembalap debutan belajar dengan senior.
"Saya berusaha untuk melakukannya dengan baik. Begitulah cara Anda belajar sedikit demi sedikit terhadap pembalap yang berada di depan. Anda tidak masuk kategori jika hanya menonton aksi pembalap di depan, Anda juga harus menjadi aktor utama," tutur Zarco, seperti dikutip dari Insella, Senin (18/9/2017). (David Permana)