Menteri Susi: Saya Tak Mau Lihat Karang Laut Hancur Akibat Bom

Susi Pudjiastuti mengatakan menjaga laut dari pencemaran agar tetap bersih dan sehat juga merupakan salah satu cara menjaga keberlanjutan.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 18 Sep 2017, 10:48 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengajak mahasiswa dan para nelayan di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk ikut mempertahankan dan melanjutkan pengelolaan kelautan dan perikanan yang berkelanjutan seiring dengan komitmen pemerintah memberantas pencurian ikan (illegal fishing).  

Hal ini disampaikan Susi pada acara The 1st International Seminar On Sustainabilty In The Marine Fisheries Sectors (ISSMFS 2017) di Auditorium Mokodompit Universitas Haluoleo, Kendari, Sultra, baru-baru ini.

"Sekarang ikan banyak, jangan sampai stok ikan kita turun lagi. Semua orang wajib memantau dan menjaga, tidak boleh lagi ada illegal fishing. Kapal-kapal besar yang menggunakan alat tangkap tidak ramah lingkungan dan mengeruk ikan harus ditindak," tegas Susi dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (18/9/2017).

Menurut Susi, menjaga laut dari pencemaran agar tetap bersih dan sehat juga merupakan salah satu cara menjaga keberlanjutan.

"Sudah saatnya pemerintah provinsi dan daerah yang wilayahnya memiliki pantai pesisir, supaya diatur zona kelautannya. Jangan sampai ada pencemaran di laut, jangan ada kapal yang menggunakan trawl atau cantrang. Ikan akan habis, dan pada akhirnya nelayan kesulitan sendiri," tegas Susi.

Selain keberlanjutan, Menteri Susi juga mengungkapkan dua pilar lain yang tak kalah penting untuk diperjuangkan, yaitu kedaulatan dan kesejahteraan.

Tonton Video Pilihan Berikut Ini:


Asuransi Nelayan

Menteri Susi menyatakan, kedaulatan harus dimiliki agar Indonesia dapat merdeka dan bebas untuk menentukan dan merencanakan pengelolaan, serta pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan Indonesia tanpa intervensi negara lain.

Salah satu cara yang dilakukan pemerintah, misalnya dengan memberikan asuransi nelayan agar nelayan mendapat jaminan keselamatan dalam menjalankan profesinya.

"Saya bertemu nelayan, saya bilang, kalau belum punya asuransi, diurus segera," cerita Susi.

Namun menurutnya, sebelum mendapat asuransi nelayan, nelayan Kendari harus bekerja sama untuk menjaga kelestarian laut.

"Saya sering dengar, kalau yang suka ngebom laut dan merusak laut adalah nelayan-nelayan dari Sulawesi. Nah, kalau nelayannya mau komitmen menjaga lautnya, kami dari KKP juga akan bantu, beri keringanan, kasih bantuan," tegas Susi.

"Jangan sampai saya melihat karang hancur seperti yang saya lihat tadi pagi di Pulau Karibu. Baru berenang 3-5 meter sudah terlihat kehancuran karang, meskipun airnya jernih," imbuhnya lagi.

Kepada akademisi, Menteri Susi berpesan untuk menjaga laut Kendari. Kelautan dan perikanan menjadi yang utama karena merupakan masa depan bangsa.

"Jangan sampai Teluk Kendari dibuat daratan karena teluk fungsinya penting. Jaga betul lautan kita, kalau perlu saya usul kepada Gubernur Sulawesi Tenggara supaya memutar balik rumah-rumah di pantai supaya tidak membelakangi, namun menghadap laut," dia menandaskan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya