Liputan6.com, Miami - Para pejabat berwenang telah diminta lebih waspada terhadap "penyerang lone wolf" di Miami, Houston, dan beberapa kota lain. Ini dilakukan setelah beredarnya cuitan bernada ancaman yang diduga terkait ISIS.
Kota-kota tersebut adalah lokasi terdampak badai Harvey dan Irma.
Imbauan itu menjadi bagian dari dokumen internal "kewaspadaan situasi" tertanggal 14 September 2017. Dikutip dari CNBC, Senin (18/9/2017), televisi tersebut mendapatkannya dari Southeast Florida Fusion Center, yakni sejenis posko gabungan yang dibentuk Department of Homeland Security.
Baca Juga
Advertisement
Di dalamnya antara lain dituliskan, "Pada 11 September, ada unggahan Twitter yang diduga ditulis oleh Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang mengancam Washington, New York, Los Angeles, Houstion, Miami, dan Las Vegas."
Unggahan itu menyebutkan, "Ada banyak kesempatan bagi para tentara Islamic State untuk dibidik, pertanyaannya adalah kapan?"
Dokumen itu juga menyebutkan artikel Newsweek tanggal 6 September yang menyebutkan unggahan lain oleh ISIS berisi seruan melakukan serangan-serangan di pusat-pusat bantuan Houston.
Demikian bunyi seruan itu, "Kepada semua pengikut kami di Amerika Serikat, mampirlah ke Houston di pusat-pusat bantuan yang menampung warga yang mengungsi dari banjir Houston. Pastikan membawa pasokan/gawai/mainan untuk membawa kaum kafir keluar dari penderitaan."
Dokumen internal yang sama menuliskan, "Seorang pengikut lain menuliskan dalam bahasa Arab, 'Badai bersejarah akan segera menghantam Florida, terutama kota Miami. Inilah suatu badai yang membawa 'tragedi internasional' di tanah Amerika.'"
Komentar analis dalam dokumen itu mengatakan, unggahan-unggahan itu sepertinya lebih bersifat aspirasional, bukan operasional, dengan harapan agar para pengikut kemudian bertindak sesuai seruan melakukan serangan.
"Insiden-insiden yang melibatkan penyerang lone wolf telah terbukti menjadi bahaya potensial, daya bunuh, dan efektivitas serangan senjata kecil atau pisau oleh pelaku tunggal tanpa perlu pelatihan. Ini juga menggarisbawahi konsekuensi serangan yang berpotensi lebih tinggi yang melibatkan beberapa operator."
Dokumen peringatan itu menyatakan, "Petugas harus terus menjaga kesadaran situasional terhadap lingkungan sekitar mereka."
Negara bagian dan pemerintah daerah mengoperasikan pusat fusi untuk berbagi informasi intelijen dan analisis, menurut Departemen Keamanan Dalam Negeri. Dokumen ini diberi label unclassified dan hanya untuk penggunaan resmi.
ISIS dan Al Qaeda Rayakan Derita Warga AS Hadapi Badai Irma
Dokumen yang didapat dari CNBC mengonfirmasi bahwa ISIS dan kelompok lainnya bersorak atas bencana yang terjadi di AS.
Kegembiraan dua kelompok teroris itu dirayakan para pengikutnya.
Newsweek pada Sabtu, 9 September lalu memuat artikel tentang para fans kelompok teror itu berbagi pesan "merayakan" bencana alam yang menewaskan 18 orang di Karibia.
Situs pemantau teror, Jihadoscope memberi screenshoot dari aplikasi Telegram, sejumlah fanboy memuja kerusakan yang disebabkan badai Harvey dan rencana badai Irma sambangi Flordia.
Seorang pengguna memasang sebuah montase gambar Florida dan Texas dengan pesan sarkastik: "Berdoa untuk Florida" dan "Berdoa untuk Texas."
Seorang pengikut lainnya yang menulis dalam bahasa Arab, mengatakan, "Badai bersejarah akan menimpa Florida, terutama kota Miami dan akan meninggalkan tragedi internasional di tanah Amerika."
"Angin yang mengaum pada hari-hari di mana ular telah dikirim," lanjutnya sambil menambahkan ikon badai.
Pengguna lain, bernama namanya Abu Jandal, mengatakan bahwa bencana alam merupakan balasan atas kebijakan AS.
"Karena ancaman badai jutaan orang dari Florida telantar dari rumah mereka. Ini adalah hadiah atas kejahatan Anda terhadap umat Islam. Jangan lupakan," tulisnya.
Dia melanjutkan bahwa badai adalah "balas dendam" orang-orang Mosul dan Al Raqqa," mengacu pada kota-kota Irak dan Suriah, yang dikepung oleh pasukan darat yang didukung AS
Para pengikut ini memiliki keyakinan ultra-konservatif dan secara teratur merayakan insiden apa pun yang terjadi di Barat karena kebencian mereka terhadap non-muslim, kapitalisme dan aksi militer Barat di Timur Tengah.
Bukan hanya pendukung ISIS yang merayakan bencana alam. Mereka yang mendukung Al Qaeda, saingan ISIS, juga begitu.
Dalam satu unggahan, seorang ulama pro Al Qaeda, warga Saudi, Dr Abdullah al-Mohaisany, menulis bahwa bencana tersebut wajar karena mereka [orang Amerika] menindas, mereka meningkatkan korupsi mereka dan memang, Tuhanmu sedang mengamatimu.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement