Liputan6.com, Jakarta - Bisa menyandang predikat sebagai orang kaya ternyata dimulai dari pikiran. Banyak orang yang ingin menjadi orang kaya dalam hidup, namun sedikit dari mereka yang benar-benar bisa mewujudkannya.
Penulis buku keuangan Keith Cameron menjelaskan mengapa hal ini bisa terjadi. Dalam bukunya berjudul "The Top 10 Distinctions Between Millionaires and the Middle Class", Keith mengungkap hasi temuannya setelah meneliti orang super kaya selama dua tahun.
Menurutnya, perbedaan mendasar antara orang kaya dan kelas menengah terletak pada pola pikir yang mereka miliki. Berikut ulasannya melansir CNBC, Selasa (18/9/2017):
Baca Juga
Advertisement
1. Kelas menengah bekerja untuk mendapat penghasilan, orang kaya bekerja untuk belajar
Kelas menengah mudah dibujuk untuk mengubah pekerjaan ketika seseorang menawarkan lebih banyak uang. Orang kaya justru memahami bahwa bekerja tidak selamanya tentang uang.
Orang kaya lebih memilih untuk mengembangkan keterampilan dan sifat-sifat krusial yang bisa digunakan untuk sukses dalam hidup.
2. Kelas menengah hidup di atas kemampuan, orang kaya hidup di bawah kemampuan
Menurut Keith, sebagian besar penduduk kelas menengah cenderung membelanjakan uangnya dalam jumlah besar untuk keperluan tersier dibanding menyimpannya dalam tabungan. Hal ini tentu bertolak belakang dengan kebiasaan orang kaya.
Orang kaya tidak menghabiskan uang mereka pada barang yang bisa menurun nilainya. Mereka lebih memilih menghargai aset dan hidup di bawah kemampuan mereka.
3. Kelas atas tak puas dengan pengetahuannya, kelas menengah merasa cukup pintar
Ternyata orang-orang kelas atas tidak pernah merasa sudah cukup segalanya, termasuk dalam menimba ilmu tentang berbagai hal.
Orang kelas menengah selalu ingin belajar hal baru dan mengasah kemampuannya. Untuk mempelajari hal baru tersebut, kelas menengah bahkan tidak segan untuk menyediakan waktu luang cuma untuk belajar.
Simak video pilihan di bawah ini:
Selanjutnya
4. Orang kaya selalu optimistis, kelas menengah sering pesimistis
Orang kaya dan kelas menengah sama-sama memiliki mimpi. Tapi orang kaya justru lebih optimistis dengan keinginan yang ingin mereka raih.
Bagi sebagian orang, mimpi orang kelas atas kadang tidak rasional dan mustahil. Namun, orang kelas atas secara spontan membentuk cara pandangnya dengan sangat baik.
5. Kelas menengah berteman dengan siapa saja, orang kaya bijak dalam menentukan teman
Orang kaya mengerti betul bahwa kesuksesan sangat dipengaruhi oleh orang-orang terdekat. Itulah mengapa orang kaya lebih memilih untuk bergaul dengan mereka yang memiliki pola pikir yang sama. Hal ini tentu dilakukan agar bisa mencapai mimpi yang diinginkan.
6. Kelas atas mengejar pemasukan, sedangkan kelas menengah menumpuk simpanan
Orang kelas atas hanya fokus pada pemasukan yang diperolehnya. Mereka juga lebih berani untuk berinvestasi dengan tujuan agar pemasukannya jadi maksimal.
Namun, untuk bisa seperti itu, orang kelas atas tidak menjalankan bisnis dalam skala kecil. Hanya bisnis tertentu yang memiliki prospek menjanjikan.
Saat orang kelas atas penuh keyakinan dalam menambah pemasukannya, orang kelas menengah malah sibuk memikirkan risiko apabila mereka juga melakukan hal yang sama.
Advertisement