Liputan6.com, Jakarta - Sejak awal tahun ini, BlackBerry telah memutuskan tak lagi memproduksi perangkat sendiri. Perusahaan asal Kanada itu lebih memilih menjalankan program kemitraan dengan perusahaan lain untuk memproduksi perangkat BlackBerry.
Terkini, perusahaan berencana untuk memperluas cakupan produk yang akan mengusung nama BlackBerry. Setelah meluncurkan smartphone, perusahaan yang dipimpin John Chen tersebut dilaporkan bakal merambah smartwatch.
Dikutip dari Phone Arena, Senin (18/9/2017), informasi ini diketahui dari kontrak yang dilakukan antara BlackBerry dan Timex. Sekadar infomasi, Timex merupakan perusahaan pembesut jam tangan kenamaan asal Amerika Serikat.
Baca Juga
Advertisement
Kontrak tersebut menyangkut sejumlah lisensi paten termasuk portofolio kekayaan intelektual milik Blackberry. Beberapa di antaranya adalah komunikasi nirkabel, infrastruktur jaringan, sistem operasi, termasuk keamanan.
Sayangnya, tak ada informasi mengenai produk hasil kerja sama ini di antara keduanya. Namun, mengingat Timex merupakan perusahaan jam tangan, sejumlah prediksi menyebut kerja sama ini akan menghasilkan perangkat smartwatch.
Prediksi itu turut didukung pernyataan Senior Director of Intellectual Property Licensing BlackBerry Jerald Gnuschke. Menurutnya, kerja sama ini memungkinkan perusahaan berfokus untuk membuka peluang lebih lanjut di pasar komunikasi mobile.
"Kerja sama dengan Timex ini menandakan kekuatan portofolio paten milik BlackBerry, sekaligus memungkinkan kami untuk fokus peluang lisensi paten lebih lanjut di pasar komunikasi mobile," tuturnya.
Selain smartwatch, sejumlah analis menyebut kerja sama ini dapat pula menghasilkan perangkat mobile lain. Alasannya, kolaborasi ini melibatkan beragam paten yang lebih luas, sehingga ada kemungkinan perangkat lain yang juga disiapkan.
(Dam/Isk)
Simak Video Pilihan di Bawah Ini: