Liputan6.com, Jakarta - Sumitro Djojohadikusumo, ekonom berjuluk Begawan Ekonomi, disebut sukses membuat Indonesia bersaing dengan dunia internasional pada zamamnya.
Dalam buku berjudul Nasionalisme Sosialisme Pragmatisme: Pemikiran Ekonomi Politik Sumitro Djojohadikusumo yang ditulis peniliti LP3ES Dawam Rahardjo, Sumitro mencetuskan lima pemikiran dari sistem pembangunan di Indonesia.
Advertisement
"Pemikiran mengenai perkreditan rakyat, menjadi sistem pembiayaan yang kini populer disebut micro finance, dan menjadi salah satu instrumen pemberantasan kemiskinan di Indonesia," tulis Ketua Pengurus Binekesos, Ismid Hadad, dalam keterangan tertulis di acara bedah buku Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin (16/9/2017).
Selain poin utama di atas, buah pemikiran ayah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ini juga menyatakan, cabang ekonomi pembangunan di negara berkembang semakin fokus memerangi akar kemiskinan.
"Pembangunan industri kecil, kerajinan rakyat sebagai sentra rakyat agar tidak dikuasai pemilik modal besar dan asing. Dengan membina mereka, maka kota kecil mampu menyerap SDM skala besar," kata Ismid.
Sumitro yang dipercaya lima kali menjabat sebagai Menteri Bidang Ekonomi-Keuangan dalam lima kabinet di dua rezim berbeda ini, juga menyumbangkan pemikiran soal kebijakan perdagangan luar negeri.
"Kebijakan luar negeri atas produk lokal bisa jadi sumber modal bagi industrialisasi skala besar, dengan sistem koperasi oleh usaha kecil menengah dan didukung bank rakyat," terang Ismid.
Dengan begitu, menurut pemikiran Sumitro, Indonesia bisa membangun industri barang yang kini masih impor, dan mulai merintis sistem ekonomi berencana.
"Melembagakan badan perencanaan untuk merancang, mengatur arah pembagunan nasional, mewujudkan kesejahteraan dan ini embrio dari Bappenas," tandas Ismid.
Saksikan video menarik berikut ini: