Liputan6.com, Jakarta Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Otonomi Nasional Meksiko menjelaskan bahwa umur rasa cinta hanya berlangsung 4 tahun. Jadi sebaiknya mulai sekarang Anda berhati-hati agar tidak tertipu rayuan gombal pria, mereka selalu mengatakan jika cinta yang dimiliki tak akan lekang oleh waktu.
Menurut periset, kegilaan yang ada ketika jatuh cinta terjadi karena akivasi kimiawi di otak. Di mana kondisi ini akan menghasilkan lonjakan hormon dopamin, endorfin, feromon, oksitosin, neuropinephrine yang membuat seseorang merasa bahagia, berbunga-bunga, dan berseri-seri.
Advertisement
Ironisnya, meski Anda memiliki cinta yang begitu besar dan dalam, cinta yang Anda miliki akan pudar dengan sendirinya. Hanya 4 tahun. Ini dikarenakan cadangan hormon yang ada di dalam otak telah habis.
Cinta adalah obesesi
Melansir Genius Beauty, Senin (17/9/2017) peneliti melakukan sebuah survei besar kepada orang yang sedang jatuh cinta.
Dalam penelitian ditemukan jika cinta memiliki semua karakteristik neurosis obsesif-kompulsif: ketika seseorang sedang jatuh cinta, mereka akan kehilangan rasa ingin tidur dan nafsu makan yang menurun. Bahkan mereka tak dapat memikirkan hal lain kecuali cinta.
Saksikan juga video berikut ini:
Apa yang Terjadi Setelah 4 Tahun?
Seperti diketahui tak ada cinta yang akan berlangsung lebih dari empat tahun, seperti yang diungkapkan oleh peneliti. Namun bukan berarti orang yang telah bersama dalam rumah tangga akan berpisah atau cerai setelah empat tahun.
Inilah yang menjadi kunci rumah tangga bisa berlangsung langgeng atau tidak. Cinta yang hilang setelah empat tahun, akan diteruskan dengan ketergantungan satu sama lain. Mulai dari ketergantungan seks hingga ketergantungan emosi.
Jangan takut dengan usia cinta yang akan memudar. Tapi belajarlah bagaimana Anda dan pasangan menjalin hubungan dan salling bergantung satu sama lain. Meksi tanpa cinta, kebiasaan hidup bersama akan membuat Anda dan pasangan memiliki hubungan emosional yang kuat.
Advertisement