Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR RI Setya Novanto dipastikan mangkir alias tidak memenuhi panggilan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Seharusnya, Ketua Umum Partai Golkar tersebut akan diperiksa sebagai tersangka kasus e-KTP.
"Menyampaikan bahwa SN (Setya Novanto) tidak bisa hadir karena sakit," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Senin (18/9/2017).
Advertisement
Setya Novanto sendiri sudah menyampaikan surat keterangan sakit kepada KPK. Surat tersebut pun tengah diproses oleh tim penindakan lembaga antirasuah.
Ini bukan kali pertama Setya Novanto mangkir dari panggilan penyidik KPK. Sebelumnya, pada Senin 11 September 2017, Novanto juga tak menghadiri undangan pemeriksaan penyidik KPK. Novanto beralasan sakit.
Sejak ditetapkan sebagai tersangka korupsi e-KTP pada Juli 2017, Setya Novanto belum diperiksa sebagai tersangka.
Nama Novanto sendiri disebut sebagai pihak yang turut merugikan negara hingga Rp 2,3 triliun bersama dua mantan pejabat Kemendagri Irman dan Sugiharto serta pengusaha Andi Agustinus alias Andi Narogong.
Pada persidangan juga terungkap Setya Novanto merupakan kunci anggaran DPR. Novanto juga disebut menerima 11 persen dari bancakan proyek senilai Rp 5,9 triliun, yakni sekitar Rp 574 miliar.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kesehatan Memburuk
Ketua DPR RI Setya Novanto dirujuk ke RS Premiere Jatinegara, Jakarta Timur, lantaran kondisi kesehatannya memburuk. Terbaring sejak pagi tadi, belum ada rekan kerja yang menjenguk tersangka kasus e-KTP itu.
"Baru keluarga (yang jenguk). Rekan kerja saya belum lihat," tutur kakak kandung Setya Novanto, Setyo Lelono, di RS Premiere, Senin (18/9/2017).
Menurut dia, kondisi kesehatan adiknya itu sebenarnya sudah lama bermasalah. Yang paling terpantau adalah soal vertigo.
"Vertigo sudah lama. Karena kan kesibukan beliau ya. Saya sebagai saudara ya tidak selalu mendampingi. Memang sudah lama (vertigo) tapi tidak menyangka jantungnya, ginjalnya," jelas Setyo.
Terkait mangkirnya pria yang akrab disapa Setnov itu dari panggilan KPK, Setyo mengatakan kondisi kesehatan yang menurun itu tidak tiba-tiba muncul begitu saja. Termasuk juga saat panggilan KPK minggu lalu.
"Pusing itu dateng sebelum ada panggilan setahu saya. Jadi menurut saya ya memang sudah sakit, kebetulan ada panggilan. Kalau menerima panggilan itu kan harus sehat ya. Bagaimana bisa menjelaskan kalau kondisinya tidak sehat," Setyo menandaskan.
Advertisement