Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menguat namun terbatas. Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memperkirakan IHSG di kisaran support 5.867 dan resistance 5.900.
IHSG ditutup menguat 12,21 poin ke level 5.884,61 pada perdagangan saham awal pekan ini. Sektor pertambangan dan properti menguat dan menopang penguatan IHSG. Sementara, sektor industri dasar mengalami penurunan.
"Sedangkan indeks industri dasar dengan saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) yang turun," kata Lanjar, Selasa (19/9/2017).
Baca Juga
Advertisement
Investor asing masih mencatatkan aksi jual bersih. Tercatat jual bersih mencapai Rp 280,52 miliar. Sementara, mayoritas bursa saham Asia menguat. Indeks saham Hangseng, Nikkei, Topix dan Kospi ditutup zona hijau.
"Amerika Serikat (AS) mencari resolusi damai untuk mengatasi ketegangan dengan Korea Utara sedikit mengurangi kekhawatiran geopolitik," kata dia.
Dia merekomendasikan saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Timah Tbk (TINS), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT PP Tbk (PTPP), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).
Untuk diketahui, pada penutupan perdagangan saham, Senin 18 September kemarin, IHSG naik 12,21 poin atau 0,21 persen ke posisi 5.884,61. Indeks saham LQ45 menguat 0,34 persen ke posisi 980,05. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Ada 151 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Adapun 155 saham melemah sehingga menahan IHSG. Akan tetapi, 131 saham diam di tempat.
IHSG sempat berada di posisi tertinggi 5.884,61 dan terendah 5.851,22. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 315.478 kali dengan volume perdagangan 9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,8 triliun.
Investor asing masih melakukan aksi jual. Tercatat aksi jual investor asing Rp 164 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.246.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham industri dasar susut 0,67 persen, sektor saham infrastruktur tergelincir 0,01 persen dan sektor saham perdagangan melemah 0,40 persen.
Sektor saham tambang naik 1,34 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham konstruksi mendaki 1,25 persen dan sektor saham barang konsumsi menguat 0,53 persen.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: