Detik-Detik Penangkapan Terduga Teroris yang Incar Jokowi

Proses penangkapan terduga teroris yang incar Jokowi berlangsung di sebuah warung kopi area Bandara Udara Penggung, Kota Cirebon.

oleh Panji Prayitno diperbarui 19 Sep 2017, 08:55 WIB
Polisi mengamankan barang bukti dari terduga teroris di Cirebon. (Liputan6.com/Panji Prayitno)

Liputan6.com, Cirebon - Polisi berhasil menangkap IM, terduga teroris di area bandara Penggung, Kota Cirebon, Jawa Barat tempat di mana Presiden Jokowi mendarat, Senin (18/9/2017) pukul 14.15 WIB.

Penangkapan tersebut bertepatan dengan kedatangan Presiden Jokowi yang akan menutup kegiatan Festival Keraton Nusantara (FKN) XI tahun 2017 di Gua Sunyaragi Kota Cirebon.

Proses penangkapan IM berlangsung di sebuah warung kopi area Bandar Udara Penggung, Kota Cirebon. Operasi itu berawal dari informasi warga.

"Saat itu kita memang sedang persiapan menyambut kedatangan Presiden Jokowi. Kemudian ada warga yang melapor kepada kami katanya ada orang mencurigakan di sekitar Bandara Penggung dan kami langsung ke sana bersama SRT," kata Kapolresta Cirebon AKBP Adi Vivid Agustiadi Bachtiar di Cirebon, Senin 18 September 2017.

Pada proses penangkapan, polisi menggeledah tas ransel hitam yang disimpan IM tak jauh dari warung kopi. Penangkapan sempat dramatis, terduga teroris juga sempat ingin mengambil tas ranselnya namun sudah keburu diamankan petugas kepolisian.

Polisi pun sempat menggeledah tas terduga teroris itu sebanyak dua kali. Penggeledahan pertama ditemukan barang bukti seperti airsoft gun, pisau komando, bom molotov dari minuman energi yang didalamnya berisi bensin, serta surat ajakan berjihad. Saat melakukan penggeledahan kedua di tas yang sama, juga ditemukan bom molotov.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

 

 


Koordinasi Densus

"Setelah dapat laporan warga kami koordinasi dengan Densus 88 dan kami langsung mengamankan terduga IM. Kasus ini kami limpahkan ke Densus 88. Tinggal tunggu perkembangan berikutnya," kata dia.

Dari hasil pemeriksaan sementara, lanjut Adi Vivid, barang bukti yang dibawa IM untuk berjaga-jaga. IM juga mengaku belajar mendalami agama lewat internet.

"Inti yang dia pelajari adalah kita atau suatu negara jika tidak menjalankan syariat Islam, semua aparatur pemerintahan adalah thogut. Informasi selanjutnya nanti menunggu perkembangan Densus 88 ya," kata Adi Vivid.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya