Jokowi: Keraton Harus Berperan Bangun Karakter Bangsa

Di sisi lain, Jokowi ingin aset keraton mulai naskah kuno, benda pusaka, karya arsitektur hingga karya seni dijaga dengan baik.

oleh Ahmad Romadoni Panji Prayitno diperbarui 19 Sep 2017, 10:08 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menutup Festival Keraton Nusantara ke-11 di Cirebon, Jawa Barat, Senin (18/9/2017). (Biro Pers Istana)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menutup Festival Keraton Nusantara ke-11 di Cirebon, Jawa Barat. Dalam sambutannya, Jokowi ingin ke depan keraton di seluruh Indonesia mengambil peran lebih dalam membangun karakter bangsa.

"Sehingga kita memiliki manusia-manusia yang berbudi luhur dan tangguh serta inovatif dan kreatif," kata Jokowi di Taman Gua Sunyaragi, Cirebon, Jawa Barat, Senin (18/9/2017) malam.

Di sisi lain, Jokowi ingin aset keraton mulai naskah kuno, benda pusaka, karya arsitektur hingga karya seni dijaga dengan baik. Jangan sampai orang Indonesia harus jauh-jauh ke luar negeri untuk melihat peninggalan sejarah bangsa sendiri.

"Jangan sampai kita justru datang ke luar negeri untuk mengapresiasi karya-karya adiluhung tersebut. Ini aset budaya yang harus kita lindungi, jaga, rawat, dan kita kembangkan lagi," imbuh dia.

Saat ini, banyak negara di dunia yang maju sektor pariwisatanya karena mengangkat kekayaan tradisi, narasi, atau cerita daerah. Dan Indonesia memiliki banyak potensi di bidang sejarah tapi kurang terawat. Jokowi ingin ke depan kerja sama baik antara keraton dan pemerintah bisa ditingkatkan.

"Sehingga aset-aset keraton nusantara bisa memberikan kesejahteraan bukan hanya bagi para sultan tetapi juga bagi masyarakat di sekitar keraton dari Sabang sampai Merauke," ujar Jokowi.

Sejak dulu, lanjut Presiden, Indonesia terkenal sebagai negara dengan jejak sejarah peradaban yang besar dan gemilang. Kapal pinisi dan pelaut Indonesia mengarungi lautan hingga Benua Australia dan Afrika.

Kebesaran Kerajaan Sriwijaya yang berhasil membangun kekuasaan dan kekuatan maritimnya, sehingga sangat disegani pada saat itu. Taji Kerajaan Majapahit yang mempersatukan Nusantara.

Belum lagi sepak terjang Kerajaan Samudera Pasai, Kerajaan Demak, Mataram, Kerajaan Maluku, Gerahada dan seterusnya.

"Semuanya mewariskan kepada kita bukan hanya nilai adiluhung, tetapi juga mewariskan cipta dan karya seni budaya. Naskah-naskah kuno, benda-benda pusaka, dan juga aset-aset budaya lainnya yang tidak ternilai harganya," tutur Jokowi.

 

 

 


Jadi Modal Budaya

Dengan modal sejarah besar itu, keraton bisa dijadikan pusat pelestarian budaya. Oleh sebab itu seluruh keluarga besar dan kerabat keraton, berperan penting dalam menjaga tradisi, menjaga nilai-nilai luhur sejarah dan nilai-nilai yang ada di dalam keraton.

"Peran historis ini masih harus kita jaga bersama-sama. Dan untuk memainkan peran tersebut, keraton bersama pemerintah harus bersama-sama menata diri. Menyesuaikan dengan perkembangan zaman, tetapi tetap memegang nilai-nilai tradisi dan budaya," ucap Jokowi.

Demikian pula para sultan, raja, pangeran, permaisuri, warisan peradaban Nusantara bisa menjadi modal budaya untuk menghadapi tantangan bangsa ini, baik saat ini maupun di masa mendatang.

"Kekayaan budaya keraton Nusantara harus kita lihat untuk meraih kemajuan sebagai bekal kita untuk melangkah maju. Sebagai modal penyemangat persaingan global yang semakin sengit," tambah Jokowi.

Untuk itu, Presiden berharap Festival Keraton Nusantara ini bukan semata-mata dimaksudkan sebagai ajang pariwisata daerah atau mengapresiasi kekayaan keraton se-Nusantara.

"Tetapi juga digunakan untuk mengukuhkan kontribusi keraton-keraton Nusantara bagi kemajuan bangsa dan negara," ujarnya.

Jokowi berpesan kepada pada para sultan, raja, pangeran, permaisuri, serta pemangku adat keraton untuk menggalang persatuan, menjaga kerukunan, menjadi perekat kebhinnekaan serta memperkokoh NKRI.

Tampak hadir mendampingi Presiden, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Cirebon PRA Arief Natadiningrat

Festival Keraton Nusantara digelar di Kota Cirebon pada 15-19 September 2017 dan diikuti oleh sultan dan raja se-Nusantara.

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya