Liputan6.com, Jakarta Fase pemulangan jemaah haji Indonesia sudah memasuki hari ke-13. Rilis data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Daker Bandara mencatat, sampai 18 September 2017 malam waktu Arab Saudi, total ada 87.022 jemaah yang sudah terbang ke Tanah Air. Mereka tergabung dalam 214 kloter.
Selain itu, dilaporkan juga kalau 45.094 jemaah yang tergabung dalam 112 kloter sudah tiba di Madinah. Mereka adalah jemaah gelombang kedua yang diberangkatkan secara bertahap dari Mekah menuju Kota Nabawi sejak 12 September lalu.
Advertisement
Sesuai dengan rencana perjalanan haji 2017, Daker Madinah akan mulai memulangkan jemaah haji gelombang kedua pada 21 September 2017. Jemaah yang sudah tinggal 8-9 hari untuk menjalani Arbain akan diberangkatkan secara bertahap menuju Tanah Air malalu Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.
Sementara terkait jemaah wafat, rilis Siskohat Daker Makkah menyebutkan kalau total jemaah wafat sampai dengan malam ini berjumlah 516 orang. Jumlah ini terdiri dari enam jemaah wafat di Jeddah, 376 jemaah wafat di Makkah, 47 jemawah wafat di Madinah, 20 jemaah wafat di Arafah, dan 67 jemaah wafat di Mina. Sebanyak 23 orang dari jumlah jemaah wafat ini adalah jemaah haji khusus.
Angka ini sudah melampaui jumlah jemaah wafat pada tahun 2015 dan 2016. Sebanyak 491 jemaah wafat pada tahun 2015. Sedang pada tahun 2016, total jemah wafat mencapai 342 orang.
Pemulangan jemaah haji Indonesia melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz (KAAIA) Jeddah akan berlangsung hingga 21 September. Sedang pemulangan jemaah gelombang kedua melalui Bandara AMAA Madinah akan berlangsung dari 21 September hingga 5 Oktober 2017.
Ratusan Jemaah Masih Dirawat
Sementara itu, Penanggung Jawab Medis KKHI Mekah dokter Nirwan mengatakan, sampai saat ini masih ada 250 anggota jemaah haji Indonesia yang dirawat di KKHI Mekah. Angka ini jauh lebih banyak jika dibandingkan tahun lalu.
"Data tahun lalu pada hari yang sama hanya ada 50 pasien, sedangkan tahun ini jumlahnya hampir mendekati satu kloter," kata Nirwan di Mekah, Arab Saudi, Minggu 17 September 2017.
Nirwan menjelaskan, peningkatan jumlah pasien dirawat ini tidak lepas dari bertambahnya kuota jemaah haji Indonesia tahun ini, yang mencapai 52 ribu. Sejak empat tahun terakhir, kuota Indonesia hanya 168.800, sementara tahun ini 221.000.
Data KKHI, lanjut Nirwan, 63 persen jemaah yang dirawat memiliki riwayat penyakit, sehingga membutuhkan perhatian khusus.
"Namun, kami selalu berupaya untuk kesembuhan jemaah, sehingga dapat dipulangkan bersama kloternya ke Tanah Air atau gabung dengan kloternya di Madinah. Jika tidak memungkinkan akan digabungkan bersama kloter lain atau ditanazulkan," terang dia.
Menurut Nirwan, tanazul menjadi salah satu cara KKHI jika kondisi pasien lebih baik dipulangkan. Jemaah haji bisa dipulangkan jika sudah dilakukan pengecekan medis dan sudah memenuhi kriteria penerbangan.
Saksikan video menarik di bawah ini:
Advertisement