Liputan6.com, Jakarta Dua bintang yang pernah menjadi lady rocker Indonesia, Inka Christie dan Mel Shandy, masih punya fans di Semarang. Mereka sukses menghibur pecinta musik rock di Kota Lumpia itu dalam event bertajuk “Symphony Kota Lama 2017”.
Waktu itu, Kota Lama, dari Taman Srigunting di dekat Speigel Bistro, hingga jembatan Berok ditutup. Di ujung jalan dibuat panggung hiburan dengan tajuk Rock Kota Lama 2017.
Advertisement
Kota Lama jadi sangat hidup, penuh orang dan di sepanjang jalan ada tenda jualan makanan dan minuman. Kemudian, ada tiga genre musik yang tampil bersamaan dan punya massa sendiri-sendiri.
"Makin rutin atraksi, akan makin bagus, Kota Lama semakin banyak dikunjungi orang," ujar Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya.
Di acara itu, Arief yang diwakili Staf Khusus Bidang Media dan Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Don Kardono, mengucapkan terima kasih pada warga Kota Semarang dan sekitarnya yang sudah membantu vote video pariwisata hingga jadi juara dunia di UNWTO.
"Terima kasih banyak, warga Kota Semarang dan Jawa Tengah banyak membantu kami dalam memberikan vote di kompetisi video pariwisata dunia, yang menjadikan The Journey of a Wonderful World, andalan Indonesia memborong 2 juara sekaligus!," ucap Don.
Satu juara, imbuhnya, untuk kategori regional, The Winner of UNWTO East Asia Pacific 2017. Satu lagi, The Winner of UNWTO People's Choice 2017 yang melibatkan seluruh masyarakat dari seluruh dunia.
"Hampir 200 ribu voters video Indonesia," kata Arief.
Tidak hanya menampilkan konser musik genre rock yang terbalut apik dalam kolaborasi Orkestra, event yang menggabungkan seni musik dan budaya ini juga menggelar pentas budaya khas Semarangan, yaitu "Pengantin Semarang".
Adi Tri Hananto, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, menjelaskan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) betul-betul serius menggarap Kota Lama sebagai destinasi wisata yang menonjolkan heritage building dan budaya lokalnya.
Masdiana Safitri, Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, menambahkan bahwa event seni dan budaya kali ke-empat bertema “Rock Kota Tua“ yang dihelatnya tersebut diharapkan mampu menjadi semangat kebangkitan kawasan Kota Lama Semarang. Utamanya sebagai salah satu destinasi wisata sejarah yang tengah berkembang dan menjadi ikon utama Pariwisata Kota Semarang.
Berbeda dengan event tahun sebelumnya yang digelar di Titik Nol Kota Semarang, perhelatan “Symphony Kota Lama” kali ini dipusatkan di tengah kawasan Kota Lama Semarang, tepatnya di ruas Jalan Letjen Suprapto. Event akan dibuka selama dua hari dan gratis untuk umum.
"Event ini menampilkan budaya penganten Semarang pada hari pertama (Jumat) dan Sabtu sebagai puncak acara dengan hiburan panggung musik akbar, menjadi pembeda event sebelumnya,” ujar Masdiana.
Event ini diharapkan menjadi embrio kebangkitan kejayaan Kawasan Kota Lama Semarang, sebagai salah satu pusat keramain dan destinasi wisata. Pelan tapi pasti, Kota lama Semarang tak hanya sekadar ruang untuk bangunan lama peninggalan Belanda, tetapi juga bisa berkembang mengikuti zaman menjadi jujugan wisata Nasional yang ada di Kota Semarang.
Ditempat yang sama, Herry SP ,selaku Ketua Panitia menjelaskan, pada gelaran event ini akan terkonsep elegan dan terbuka untuk umum dengan set panggung raksasa serta didukung kekuatan sound system serta tatanan lightning menawan. Dengan begitu, acara ini akan menjadi event spesial untuk masyarakat luas di tengah balutan bangunan klasik yang ada di "Kawasan Belanda"-nya Semarang itu.
Dalam event dua hari yang dibuka mulai pukul 15.00 WIB – selesai, Kota Lama diberlakukan sistem lalu lintas buka tutup. Khusus Sabtu sore sepanjang ruas Jalan Letjen Suprapto akan di tutup total hingga event berakhir.
(*)