Teroris yang Incar Jokowi Bawa Surat Ajakan Jihad

Seorang teroris yang mengincar Presiden Jokowi asal Majalengka, tertangkap di area Bandara Penggung, Kota Cirebon, Jawa Barat.

oleh Panji Prayitno diperbarui 19 Sep 2017, 12:46 WIB
Polisi menemukan surat ajakan jihad di tas milik teroris Cirebon yang incar Jokowi. (Liputan6.com/Panji Prayitno)

Liputan6.com, Cirebon - Polisi terus mendalami aksi terduga teroris IM asal Kabupaten Majalengka, yang tertangkap di area Bandara Penggung, Kota Cirebon, Jawa Barat. Dia hendak melakukan teror di tempat Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendarat, Senin 18 September 2017.

Polisi kemudian menggeledah tas ransel hitam yang disimpan teroris IM tidak jauh dari warung kopi tempatnya ditangkap. Polisi pun sempat melakukan penggeledahan tas dua kali.

Penggeledahan pertama, polisi menemukan barang bukti seperti airsoft gun, pisau komando, bom molotov dari minuman energi yang berisi bensin, serta surat ajakan berjihad.

"Terduga IM belajar tauhid dan jadi teroris dari internet. Barang-barang tersebut didapat darimana masih pengembangan," ujar Kapolresta Cirebon AKB Adi Vivid Agustiadi Bachtiar, Cirebon, Selasa (19/9/2017).

Polisi sempat membaca kutipan singkat mengenai isi surat ajakan jihad terduga teroris IM. "Wahai Para Mujahudin di manapun kalian. Belalah saudara-saudara daulah semampu kalian. Ini imbauan untuk jihad fisabilillah di jalan mereka."

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Lone Wolf

Benda yang ditemukan di tas teroris Cirebon. (Liputan6.com/Panji Prayitno)

Polisi menangkap seorang terduga teroris, IM (31), di Bandara Penggung, Kota Cirebon, Senin (18/9/2017). Lokasi itu merupakan tempat pendaratan Presiden Jokowi untuk menghadiri penutupan Festival Keraton Nusantara. Polisi menduga IM beraksi sendiri.

"Kemungkinan dia ini lone Wolf, dan targetnya siapa saja, tapi kemungkinan juga Presiden, karena tujuan aksinya meneror," kata Direktur Kriminal Umum Polda Jawa Barat Kombes Umar Surya Fana, kepada Liputan6.com saat dihubungi, Senin.

Lone wolf merupakan sebutan bagi seorang pelaku teror yang bergerak sendiri. Ia tidak terkait dengan jaringan teror mana pun.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya